Sangaji mengaku, sebenarnya sudah tiga bulan datang ke Jakarta karena adanya rujukan dari RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate, Maluku Utara. Bermodalkan uang Rp 500.000 dia datang ke Jakarta karena memiliki tekad yang kuat untuk memperjuangkan kesehatan anaknya.
“Alhamdulillah saya dipertemukan dengan Pak Nabil M. Salim dua pekan ini dan langsung mendapatkan bantuan beliau untuk semua persoalan pengobatan putri sulung saya,” tuturnya.
Lalu, Sangaji juga mengenang masa-masa sulit sebelum bertemu dengan Ketum Hikmu. Sangaji sempat kebingungan untuk mencari bantuan demi anaknya mendapat pengobatan.
“Dengan ketulusan dan niat baik Pak Nabil, beliu langsung menghubungi kepala rumah sakit dan ahli bedah yang berada di Australia untuk segera menangani anak saya untuk segara diambil tindakan operasi,” jelas dia.