ADVERTISEMENT

M Idris Bantah Depok Disebut Kota Intoleran, Buntut Penggerudukan Kapel di Cinere

Rabu, 20 September 2023 09:14 WIB

Share
Wali Kota Depok, Mohammad Idris membantah Depok sebagai kota intoleransi buntut penggerebekan Kapel di Cinere. (Angga)
Wali Kota Depok, Mohammad Idris membantah Depok sebagai kota intoleransi buntut penggerebekan Kapel di Cinere. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Pasca kejadian ada pelarangan keberadaan Kapel atau rumah ibadah  di Cinere, Wali Kota Depok, M Idris angkat bicara.

"Telah sangat lama bahkan sejal dulu di Depok sudah toleransi, terutama dalam hal beragama. Meski ada tudingan intoleransi," ujar Idris kepada wartawan usai dikonfirmasi, Rabu (20/9/2023).

Orang nomor satu di Pemkot Depok ini mengatakan isu intoleransi sudah muncul beberapa kali di Depok. Hal tersebut dikatakan Idris diliat dari penilaian sebagian kecil orang.

"Sejak dulu Depok sudah menjadi toleran. Yang bilang intoleran segelintir orang saja," ucapnya.

Idris mengungkapkan  toleransi di Kota Depok tidak bisa dihapuskan hanya karena segelintir kasus yang mencuat belakangan ini.

 

"Soal perizinan gereja di Depok sudah ada beberapa yang ditanda tangan. Seperti gereja di daerah Sukmajaya, Jalan Raya Kartini bahkan saya sendiri menghadiri. Sudah ada sekitar 8 gereja katolik se-Depok. Protestan ada 161 gereja terbanyak di Pancoran Mas, Cimanggis, disusul ketiga Cinere," pungkasnya.

Idris juga berbicara soal gereja-gereja di Depok lama yang disebutnya tidak pernah diusik pemerintah kota. Bahkan ada tempat pembinaan pastur di wilayah tersebut yang dikatakannya juga tidak pernah diganggu.

"Terus cuman gara-gara satu kasus dibilang intoleran, di zaman Nabi aja ada yang berzina masa lalu disebut negara zina. Berapakah kasus yang ada di Indonesia? Di tiap kota? Jangan melihat negatifnya satu, tapi kita melihat mana yang positif," bebernya.

Komentar Idris ini merupakan sebagai respon dari isu pelarangan ibadah di Kapel atau rumah doa yang ada di Jalan Raya Gandul, Kecamatan Cinere, Kota Depok.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT