JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gejala virus nipah terus diantisipasi masyarakat efek diterapkannya lockdown di Distrik Kozhikode, negara bagian Kerala, India.
Akibat gejala virus nipah itu, tercatat wilayah Distrik Kozhikode kini melakukan upaya lockdown. Di mana wilayah itu dianggap tengah terjadi wabah, di mana titik-titik lokasi pelayanan umum termasuk sekolah telah ditutup.
Seperti disitat laporan media setempat, gejala virus Nipah ini cukup mematikan. Sebab dilaporkan lima orang telah tertular virus ini, dan dua di antaranya meninggal dunia.
Akibatnya sebanyak 76 orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi saat ini sedang diawasi secara ketat untuk mengetahui tanda-tanda gejala virus nipah hingga membuat wilayah tersebut lockdown.
Seperti disitat Wales Online, Rabu 20 September 2023, ini merupakan wabah virus nipah keempat yang terjadi di Kerala, India. Kasus yang dianggap paling mematikan terjadi pada 2018 lalu, di mana ada 18 kasus terkonfirmasi dan lima kasus suspek, serta 17 di antaranya meninggal.
Virus nipah sendiri merupakan virus RNA dari keluarga Paramyxoviridae yang ditularkan dari kelelawar.
Wabah virus nipah pada manusia pertama kali terdeteksi terjadi di Malaysia pada tahun 1978 dan menyebabkan 265 kasus dan 105 kematian. Sejak itu, satu atau dua wabah terjadi setiap tahunnya. Lebih dari separuh orang yang terinfeksi meninggal.
Wabah virus nipah paling sering dilaporkan tak hanya terjadi di Malaysia, namun juga Bangladesh, India, Singapura, dan Filipina.
Adapun gejala virus nipah menunjukkan hal yang bervariasi. Di mana dampak utamanya adalah ensefalitis (pembengkakan otak). Gejala-gejala virus nipah disebutkan, pasien akan mengalami demam dan mengeluh sakit kepala hebat, dan banyak yang mengalami disorientasi, mengantuk, dan kebingungan.
Beberapa pasien juga mengalami infeksi dada.
Sejauh ini tidak ada obat khusus untuk mengobati virus nipah, sehingga perawatan medis hanya bersifat “suportif”, yaitu mengobati gejala individu dan menjaga kenyamanan pasien hingga diharapkan sembuh.
Walau penggunaan obat dianggap punya potensi setelah dilakukan dalam sejumlah penelitian, akan tetapi belum diketahui efeknya bagi manusia. Hal ini terlihat dalam sebuah uji coba kecil terhadap sebuah obat yang bernama ribavirin, dan disebut bisa meminimalisir kematian, akan tetapi dirasa masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait obat tersebut.
Sejauh ini Pemerintah India sudah membeli antibodi monoklonal dari Australia untuk menangani kasus wabah virus nipah saat ini. Tidak ada vaksin untuk melawan virus Nipah meskipun vaksin mRNA untuk melawan virus tersebut sedang diuji pada manusia.
Cara Penularan Virus Nipah ke Manusia
Soal bagaimana penularan virus nipah ke manusia, di awal kasus di Malaysia, disebutkan peternak babi memiliki potensi lebih besar untuk ketertularan. Pada saat itu masih belum jelas mengapa babi mulai menularkan infeksi tersebut.
Namun saat ini, tercatat bahwa inang utama virus nipah adalah kelelawar buah, khususnya rubah terbang India. Virus Nipah sebelumnya telah terdeteksi pada kelelawar di Kerala.
Sebagian besar infeksi diperkirakan berasal dari kontak dengan hewan yang terinfeksi, baik kelelawar pemakan buah itu sendiri atau dari hewan perantara seperti babi, seperti pada wabah pertama yang terdeteksi di Malaysia.
Namun ada perbedaan menarik antar wabah. Di Bangladesh, ada kaitannya dengan meminum getah kurma, baik mentah maupun difermentasi.