ADVERTISEMENT

Kenali Gejala Virus Nipah yang Buat India Lockdown, Awalnya Demam hingga Sering Ngantuk

Rabu, 20 September 2023 12:35 WIB

Share
Gejala virus nipah beragam, demam hingga sakit kepala hebat. (Foto: Ist)
Gejala virus nipah beragam, demam hingga sakit kepala hebat. (Foto: Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gejala virus nipah terus diantisipasi masyarakat efek diterapkannya lockdown di Distrik Kozhikode, negara bagian Kerala, India.

Akibat gejala virus nipah itu, tercatat wilayah Distrik Kozhikode kini melakukan upaya lockdown. Di mana wilayah itu dianggap tengah terjadi wabah, di mana titik-titik lokasi pelayanan umum termasuk sekolah telah ditutup.

Seperti disitat laporan media setempat, gejala virus Nipah ini cukup mematikan. Sebab dilaporkan lima orang telah tertular virus ini, dan dua di antaranya meninggal dunia.

Akibatnya sebanyak 76 orang yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi saat ini sedang diawasi secara ketat untuk mengetahui tanda-tanda gejala virus nipah hingga membuat wilayah tersebut lockdown.

Seperti disitat Wales Online, Rabu 20 September 2023, ini merupakan wabah virus nipah keempat yang terjadi di Kerala, India. Kasus yang dianggap paling mematikan terjadi pada 2018 lalu, di mana ada 18 kasus terkonfirmasi dan lima kasus suspek, serta 17 di antaranya meninggal.

Virus nipah sendiri merupakan virus RNA dari keluarga Paramyxoviridae yang ditularkan dari kelelawar. 

Wabah virus nipah pada manusia pertama kali terdeteksi terjadi di Malaysia pada tahun 1978 dan menyebabkan 265 kasus dan 105 kematian. Sejak itu, satu atau dua wabah terjadi setiap tahunnya. Lebih dari separuh orang yang terinfeksi meninggal.

Wabah virus nipah paling sering dilaporkan tak hanya terjadi di Malaysia, namun juga Bangladesh, India, Singapura, dan Filipina.

Adapun gejala virus nipah menunjukkan hal yang bervariasi. Di mana dampak utamanya adalah ensefalitis (pembengkakan otak). Gejala-gejala virus nipah disebutkan, pasien akan mengalami demam dan mengeluh sakit kepala hebat, dan banyak yang mengalami disorientasi, mengantuk, dan kebingungan. 

Beberapa pasien juga mengalami infeksi dada.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Rendra Saputra
Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT