PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Dampak kemarau panjang tahun ini membuat ratusan hektar sawah petani di Pandeglang, Banten, kekeringan, hingga tidak dapat diolah atau ditanami padi.
Namun, kondisi pesawahan yang kekeringan tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah warga untuk kegiatan lain, yaitu main layang-layang.
Lantaran, selama musim kemarau ini, main layang-layang tengah trend di kalangan masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak, dewasa hinga orang tua.
Seperti yang terjadi di wilayah Kecamatan Pagelaran, Patia, Sukaresmi dan di daerah-daerah lainnya di Pandeglang, tiap sore hari banyak warga yang bermain layang-layang di pelataran sawah.
Ikbal, salah seorang warga Pagelaran mengungkapkan, tiap sore hari ia sering bermain layang-layang di pelataran sawah di belakang rumahnya.
Karena sawah-sawah tersebut kekeringan dan tidak ditanami padi oleh pemiliknya, jadi ia dan warga lainnya ketika hendak bermain layang-layang di lokasi pesawahan petani.
"Kan tanah sawahnya kering akibat kemarau ini, selain itu kan jika bermain layang-layang di pesawahan leluasa tidak ada pepohonan. Makanya warga yang bermain layang-layang banyak di lokasi pesawahan," ungkapnya, Selasa (19/9/2023).
Bukan hanya di kampungnya saja kata dia, di daerah-daerah lain juga kebanyakan warga bermain layang-layang di pesawahan, karena banyak sawah yang kering akibat kemarau panjang ini.
"Bahkan tidak sedikit pula yang ngadain festival layang-layang di area pesawahan, karena kan lokasi pesawahan leluasa tidak ada pepohonan yang menghambat layang-layang kita," katanya.
Warga lainnya, Nandar mengaku, di daerahnya banyak lahan sawah petani yang kekeringan, sehingga banyak dijadikan tempat bermain layang-layang oleh warga.
"Hampir tiap sore hari banyak warga yang bermain layang-layang di sawah, karena lahan sawahnya tidak ditanami padi oleh petani akibat kekeringan," ujarnya.