PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Bencana kekeringan di Pandeglang, Banten, saat ini kian meluas, dari hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang, mencatat sudah ada 24 kecamatan yang mengalami krisis air bersih.
Namun, pihak BPBD Pandeglang belum berani menetapkan status darurat, karena akan melakukan verifikasi lapangan terlebih dahulu.
Kepala BPBD Pandeglang, Atang Suhana mengungkapkan, bahwa pihaknya juga tadi pagi telah melakukan rapat koordinasi tentang penanggulangan dampak El-Nino ini.
Dari hasil pemantauan tim di lapangan, wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan ada 24 kecamatan di Pandeglang.
"Namun, jumlah sebanyak itu kami belum berani menetapkan status darurat. Karena kami harus verifikasi lapangan lagi," ungkapnya, Senin (18/9/2023).
Dikatakannya, sebanyak 24 kecamatan wilayah terdampak kekeringan dilihat dari usulan bantuan air bersih yang masuk ke BPBD Pandeglang.
"Jadi sekarang ini ada 24 kecamatan yang melakukan permohonan air bersih. Artinya 24 wilayah itu saat ini terdampak kekeringan," katanya.
Dijelaskannya, dari sebanyak 24 kecamatan itu terdapat 84 desa dengan jumlah penyintas krisis air bersih sebanyak 17.040 Kepala Keluarga (KK).
"Adapun bantuan air bersih yang sudah didistribusikan sebanyak 763.500 liter. Namun masih ada 12 desa dari 3 kecamatan yang belum tercover bantuan air bersih," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta menuturkan, untuk keseragaman data informasi baik dari lembaga pemerintah, relawan, swasta yang membantu menyalurkan air bersih diharapkan dapat menyampaikan datanya.
"Nanti kan bisa diketahui mana saja wilayah yang sudah dibantu air bersih dan wilayah mana yang belum. Kami harap datanya seragam," pungkasnya. (Samsul Fatoni)