Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad mengatakan, aktivitas tersebut menyebabkan proses air bersih ke pelanggan terganggu. Karenanya, dia berharap ada komunikasi yang dilakukan oleh pihak pengrajin tepung tapioka kepada pihaknya.
"Kami berharap adanya komunikasi dari para koordinator pengrajin tepung tapioka kepada petugas di IPA Perumda Air Minum Tirta Kahuripan terkait informasi jadwal pembuangan limbah tapioka agar dapat diantisipasi lebih awal untuk meminimalisir kerugian lebih besar karena biaya penggunaan bahan kimia yang meningkat bahkan sampai gagal produksi akibat limbah tersebut yang diatas ambang batas toleransi," kata Abdul Somad dalam keterangannya, Jum'at (15/9/2023).
Abdul Somad mengatakan, bahwa petugas IPA Perumda Air Minum Tirta Kahuripan sudah melakukan berbagai usaha untuk meminimalisir dampak limbah tersebut.
Mulai dari pengadukan air limbah dengan lumpur tanah, menambah dosis bahan kimia hingga pemberian aerator untuk menghilangkan bau menyengat.
"Kami akan berusaha tetap mengolah produksi air bersih selama masih memungkinkan dan berharap DLH Kabupaten Bogor dapat mencari solusi secepatnya terlebih lagi baik pelanggan maupun masyarakat Bogor Timur sangat memerlukan air bersih di musim kemarau ini” jelas Abdul Somad.