Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri membongkar narkotika jaringan internasional kelas kakap. Tak tanggung-tanggung dari jaringan ini Bareskrim menyita aset senilai Rp10,5 triliun dalam kurun waktu 2002-2023.
Meski aset barang bukti maupun narkotika telah disita, namun keberadaan otak pengendali Fredy Pratama alias Miming, alias The Secret, alias Cassanova, dan alias Mojopahit hingga kini belum tersentuh. Bahkan untuk menghindari kejaran aparat bukan tidak mungkin Fredy menutupi jejaknya dengan operasi wajah.
Dalam catatan di kepolisian hampir semua tersangka kasus narkotika yang ditangkap berkaitan dengan jaringan Fredy. Ia diketahui menjalankan bisnis narkotika sejak tahun 2009 dan masuk daftar pencarian orang (DPO) tahun 2014.
Polri sendiri memastikan bahwa Fredy adalah orang Indonesia berasal dari Kalimantan Selatan termasuk keluarganya. Aset-aset milik Fredy yang tersebar di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur,Jogjakarta hingga Bali telah disita.
Aparat sendiri juga telah membredeli 39 tersangka dari seluruh jaringannya, mulai penjaga wilayah penyebaran sabu, ekstasi di barat dan timur. Kemudian bagian pemalsu identitas, penampung hingga pengendali keuangan.
Salah satu jaringan Fredy adalah suami dari PA selebgram asal Palembang. Wanita berparas cantik ini menerima dan menikmati hasil kejahatan suaminya yakni K yang kini menjalani hukuman di Lapas Nusakambangan. Untuk menjalankan narkobanya Ia melibatkan eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP AG ditangkap Juni 2023.
Sebagai mastermind Fredy hingga kini terus mengendalikan jaringannya lewat Malaysia dan Thailand. Dari data perlintasan keimigrasian diketahui Fredy telah meninggalkan Indonesia sejak tahun 2014. Polri sendiri telah menerbitkan red notice 2023 atas nama Fredy Pratama yang kemungkinan berada di Thailand.
Bareskrim sendiri hingga kini terus memburu keberadaan Fredy. Bahkan operasi perburuan ini diberi sandi"Escobar". Nama sandi operasi tersebut terinspirasi penangkapan gembong narkoba Colombia, Pablo Emilio Escobar Gaviria alias Pablo Escobar.
Lalu dimana keberadaan gembong narkotika Fredy "Escobar" ? Benarkah dia sulit untuk ditangkap atau ada yang sengaja menutupi jejaknya ? Tugas Bareskrim belum tuntas, Fredy masih bebas gentayangan dan bukan tidak mungkin kini membangun jaringan baru yang lebih kuat dan besar.
Meski demikian, kita patut memberikan apresiasi kepada jajaran Bareskrim Polri atas penyitaan aset dari jaringan narkotika terbesar di Indonesia ini. Namun, publik masih menunggu gebrakan Polri untuk segera bisa menangkapnya. Bukan malah puas yang hanya menyita aset jaringan Fredy Escobar.