BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Kabupaten Bekasi perpanjang masa tanggap darurat bencana kekeringan hingga dua pekan kedepan sepanjang 14 hari, hingga 27 September 2023.
Perpanjangan ini tertuang dalam keputusan Bupati Bekasi nomor HK.02.02/Kep.599-BPBD/2023 tentang Perpanjangan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan di Kabupaten Bekasi Tahun 2023, yang ditandatangani Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan.
“Ya, hasil evaluasi kita, dari awal penetapan tanggap darurat tanggal 31 Agustus hingga 13 September 2023, dampak kekeringan peningkatannya cukup signifikan. Hasil rapat koordinasi dan evaluasi tadi malam, status tanggap darurat bencana kekeringan di perpanjang,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis, Kamis 14 September 2023.
Lebih lanjut, saat ini lahan yang terdampak kekeringan meluas mencapai 2000 hektare lahan yang belum tertangani. Bahkan sejauh ini, kebutuhan air juga masih tinggi dan berdampak pada sektor pertanian.
Adapun, warga masyarakat terdampak mencapai 118 .679 jiwa, atau 37.377 Kepala Keluarga (KK). Sejauh ini, jumlah air bersih yang telah didistribusikan terhadap warga terdampak kekeringan sejak 12 September 2023, mencapai 1.953.600 liter.
Mensiasatinya, saat ini dibutuhkan pertimbangan akurat oleh BPBD, karena menyusul status tanggap darurat diperpanjang.
“Dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memprediksi, kemungkinan turun hujan dan kekeringan ini sampai dengan Bulan November 2023,” katanya.
Teranyar, terdapat satu kecamatan bertembah dalam fenomena El Nino ini, yaitu Kecamatan Cabang Bungin.
Maka, total keseluruhan wilayah Kabupaten Bekasi yang terdampak kekeringan mencapai 40 desa yang tersebar di 10 kecamatan.
“Kemudian dari masing masing desa itu sendiri, luas yang terdampak RT, RW dan desa nya juga banyak dan meluas,” pungkasnya.