Ternyata Viral Kendaraan Dinas Keluarkan Asap Tebal Milik Sudin Nakertransgi Jakpus, Ini Kata Kadis

Selasa 12 Sep 2023, 10:28 WIB
Viral mobil dinas Pemprov DKI mengeluarkan asep ngebul saat melintas di jalan raya, hingga ganggu pengendara. (tangkap layar)

Viral mobil dinas Pemprov DKI mengeluarkan asep ngebul saat melintas di jalan raya, hingga ganggu pengendara. (tangkap layar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Viral video knalpot kendaraan dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI mengeluarkan asap tebal, hingga jadi bully-an netizen di media sosial direspon pejabat terkait.

Kendaraan dinas Pemprov DKI yang mengeluarkan asap tebal dari knalpot bernomor polisi (Nopol) B 9041 PSD.

Kepala Disnakertransenergi, Hari Nugroho mengatakan, bahwa KDO tersebut perlu segera dilakukan perbaikan agar emisi gas buangnya bisa kembali memenuhi standar dan tidak banyak menyumbang polusi.

"Tadi itu KDO dari Sudin Naketransgi Jakarta Pusat dalam perjalanan ke bengkel, sekarang posisinya sudah di bengkel. Kami sangat mendukung upaya peningkatan kualitas udara di Jakarta. Untuk itu, saya sudah mengintruksikan agar semua KDO dicek dan segera dibawa ke bengkel kalau emisi gas buangnya sudah tidak baik," ujarnya, Senin (11/9/2023).

Hari menjelaskan, Disnakertransgi sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen dalam upaya mendukung dan memberikan contoh baik untuk peningkatan kualitas udara di Jakarta.

"Saya sudah menerbitkan Surat Edaran agar KDO harus dirawat secara rutin atau berkala agar kejadian serupa tidak ada lagi. Jangan sampai lalai hingga ada kerusakan yang semakin parah. KDO ini aset yang dibeli pakai uang rakyat jadi harus dirawat dengan baik. Bagi yang lalai akan diberikan sanksi," terangnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jalan dan masyarakat lainnya karena adanya KDO dengan emisi gas buang yang membuat tidak nyaman saat dalam perjalanan menuju bengkel.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. Kami juga telah memberikan sanksi kepada pengguna KDO agar menjadi pembelajaran dan tidak terulang lagi," pungkasnya. (Aldi)
 

Berita Terkait
News Update