JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai dapat menjawab berbagai tantangan perekonomian di masa depan. Sebab, Erick Thohir memiliki visi besar terhadap perekonomian negara dan masyarakat Indonesia.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia ke depan butuh sosok yang paham perekonomian. Salah satunya adalah Erick Thohir yang sudah lama berkecimpung sebagai profesional di dunia bisnis dan ekonomi internasional.
“Dia (Erick Thohir) memang punya visi besar apalagi dalam persoalan ekonomi,” kata Bahlil.
Menurutnya sosok cawapres ke depan akan lebih baik jika memiliki latar belakang yang sangat paham dengan tantangan perekonomian. Sebab, dinamika dunia global ke depan memerlukan sosok yang paham ekonomi agar Indonesia dapat menjadi negara maju.
“Ke depan kita bicara visi ekonomi, penciptaaan lapangan pekerjaan, hilirisasi bagaimana menciptakan nilai tambah. Ini tidak akan bisa kita hindari dari seorang cawapres yang punya latar belakang ekonomi,” ucap Bahlil.
Oleh karena itu, dia mengaku tidak heran jika nama Erick Thohir menempati posisi pertama cawapres dengan elektabilitas tertinggi. Terbukti berdasarkan hasil survei Polling Institute periode 21 - 25 Agustus 2023, Erick Thohir berada di posisi pertama dalam simulasi lima nama cawapres.
Erick Thohir mengungguli Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Menparekraf Sandiaga Uno, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Erick Thohir unggul pada posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 24,5 persen.
Sementara kandidat lain pada posisi kedua yakni Ridwan Kamil dengan angka 21,1 persen, disusul oleh Sandiaga Uno mendapatkan 19,9 persen, keempat AHY 12,5 persen, dan terakhir Khofifah yang hanya mendapatkan 5,5 persen suara. Lebih lanjut, Bahlil mengatakan dukungan masyarakat kepada Erick Thohir tidak lepas dari berbagai keberhasilan yang telah diperoleh sebagai orang nomor satu di Kementerian BUMN dan PSSI.
“Kan memang ini dipicu kinerja Erick Thohir yang sangat masif. Baik dari sisi dia sebagai menteri,” pungkas Bahlil.