ADVERTISEMENT

Misteri Ibu dan Anak Tewas di Depok, Ahli Psikologi Forensik Sebut Mengarah Bunuh Diri

Senin, 11 September 2023 14:54 WIB

Share
Jalannya olah TKP Tim Gabungan PMJ di rumah korban ibu dan anak di Cinere dijaga ketat personil samapta. (Angga)
Jalannya olah TKP Tim Gabungan PMJ di rumah korban ibu dan anak di Cinere dijaga ketat personil samapta. (Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK, POSKOTA.CO.ID - Kematian ibu dan anak hanya sisa tengkorak di dalam rumah daerah Cinere, Kota Depok, dari beberapa barang bukti ditemukan tim gabungan Polri berupa pesan 'To You Whomever' Ahli Psikologi Forensik menduga mengarah ke bunuh diri.

Menurut Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel mengatakan  temuan petugas berupa tulisan 'To You Whomever' pada waktu petugas melakukan penyelidikan. Reza mengasumsikan, peristiwa tersebur adalah bunuh diri.

"Surat bertajuk 'To You Whomever' ditulis sendiri oleh korban. Bunuh diri adalah buah dari keputusan yang amat sangat serius sekaligus amat sangat salah. Ini harus ditandaskan agar peristiwa bunuh diri tidak dipelajari sebagai jalan keluar atas problematika hidup. Bunuh diri tidak memiliki pembenaran, titik. Alih-alih menyelesaikan masalah, bunuh diri justru melipatgandakan masalah. Minta kekuatan kepada Tuhan. Dan, jika perlu, cari bantuan kepada manusia," ujar Reza kepada Poskota.co.id dikonfirmasi, Senin (11/9/2023).

Reza menyebutan jadi aneh bahwa surat tentang suatu keputusan yang amat sangat serius itu tidak dialamatkan ke pihak tertentu, melainkan ditujukan ke siapapun.

"Seolah tidak ada orang tertentu, baik itu keluarga, sahabat, dokter pribadi, atau siapa pun yang dipandang layak menjadi tempat curhat," beber Reza.

Reza menambahkan karena mencantumkan 'whomever', maka media dan masyarakat berhak tahu. "Itu adalah diinginkan pelaku, yakni pertama bunuh dirinya pelaku bukan peristiwa pribadi, melainkan kejadian yang harus menjadi perbincangan khalayak luas. Dan kedua, agar semua orang tahu isi surat itu dan menindaklanjutinya dengan cara yang tepat," tambahnya.


Surat yang dikirim ke 'whomever' merupakan properti publik. Lanjut Reza, bukan benda yang boleh disikapi oleh instansi tertentu, termasuk kepolisian, semata. Semua pihak 'terbebani' oleh surat itu.

"Whomever menjadikan surat itu sebagai aset yang bernilai positif. Bahwa, bunuh diri sesungguhnya bukan isu yang intisarinya berada di ranah penegakan hukum. Sekian banyak pemangku kepentingan kudu ikut 'cawe-cawe', termasuk dalam rangka pencegahan agar tidak terjadi peniruan (copycat suicide) dan wabah bunuh diri (suicide epidemic)," tambahnya

Sementara itu Reza mengungkapkan jangan lupa selama pandemi Covid 19, fokus tertuju pada perang terhadap virus. Kesehatan fisik menjadi sasaran berbagai kebijakan. Kurang proporsional perhatian diberikan pada kesehatan jiwa.

"Sehingga akibatnya, jangan-jangan, berbagai peristiwa kejahatan ekstrim dan tragedi kemanusiaan yang terjadi pada waktu-waktu belakangan ini merupakan manifestasi dari terkesampingkannya perhatian pada kesehatan jiwa tersebut," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan tim gabungan Polda Metro Jaya dan Forensik Mabes Polri dalam olah tempat kejadian perkara (TKP) korban diduga pasangan ibu dan anak di Perumahan Bukit Cinere Indah (BCI) RW 16, Cinere Kota Depok, Sabtu (9/9/2023) sore, telah selesai. Tim berhasil membawa sejumlah dokumen salah satunya diary korban.

Kasubdit 4 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian mengatakan bersama tim absifor forensik dan Dokkes Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan induktif dengan cara melakukan olah tkp dalam mencari pola kehidupan dan kesehatan si korban.

"Kita disini mencari pola kehidupan dan kesehatan para korban di rumah. Dan tim disini sudah bekerja dan didapatkan diamankan beberapa dokumen milik korban diharapkan nanti dapat petunjuk," ujar AKBP Samian didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Depok Kompol  Hadi serta didampingi anggota Polsek Cinere di lokasi.

Untuk barang bukti yang didapatkan dari hasil olah tkp ada beberapa terkait catatan, diary, dan bukti-bukti pembayaran. "Dalam mengungkap kasus ditemukan dua orang di dalam ruangan rumah ini dibutuhkan penyelidikan secara komprehensif yaitu  secara induktif di TKP lalu deduktif diluar sehingga perlu diliat TKP.

AKBP Samian menambahkan untuk saksi-saksi sampai saat ini yang sudah dimintai keterangan berjumlah 10 orang yaitu keluarga dan termasuk dua orang yang dituliskan dalam kertas yang ditemukan anggota beserta nomor telepon HP juga sudah diambil keterangannya.

"Untuk pihak keluarga kita lakukan klarifikasi di kantor ya. Untuk penyebab kematian masih didalami oleh tim forensik sehingga apakah ini korban ibu dan anak juga masih harus menunggu hasil otopsi pada Jumat kemarin pagi baru dilakukan dan kita masih menunggu," tuturnya.

Sedangkan untuk cairan yang didapatkan petugas saat olah TKP, lanjut AKBP Samian tentu akan dilakukan uji laboratorium terlebih dahulu apakah ada zat tertentu atau hanya air biasa. "Proses penyelidikan untuk mengungkap kasus ini kita akan bekerja secepat mungkin dan dapat langsung diberitahu ke khalayak luas nanti akan di rilis lagi," tutupnya. (Angga)

ADVERTISEMENT

Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT