BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Orang tua korban dari ibu muda yang tewas digorok lehernya oleh suami, bercerita bila anaknya kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Hal ini diungkapkan Linda (51 tahun), ibunya. Kata dia, selama menikah tiga tahun lamanya, pasangan suami istri (pasutri) Mega Suryani (24) dan suaminya N (25), kerap mengalami KDRT.
"Babak belur dan dia sering dipukuli, sering berantem memang, yang diributin si Nando ini karena banyak bohongnya," ujar Linda saat ditemui di rumahnya di wilayah Tridaya Estate, Tambun Bekasi, Minggu (10/9/2023).
Bahkan kisruh KDRT ini juga pernah dilaporkan langsung oleh korban Mega Suryani ke pihak kepolisian.
Diceritakan Linda, anaknya melaporkan perkara KDRT pada 7 Agustus 2023 lalu ke Mapolres Metro Bekasi.
Mega Suryani juga telah membuat Visum Et Repertum di Rumah Sakit Annisa, Cikarang.
"Sudah laporan pada 7 Agustus lalu, dia kan lebam, laporan ke Polres ya, dan nerima KDRT dia bilang, ibu tolongin neng, aku (Mega) dianiaya sama suaminya," keluh Linda.
Upaya tersebut rupanya perlahan-lahan buat N nyaris sadar. Karena, Mega sempat melakukan ultimatum ke suaminya tersebut dengan akan membuat perjanjian di atas materai bila dilakukan KDRT.
"Katanya, Eneng mau ada perjanjian di atas materai, kalau ada KDRT lagi, aku ingin kakak, ibu, dia, saksi denda sebesar-besarnya, tapi belum sempat terjadi," ungkapnya.
Diketahui, korban telah menikah dengan pelaku yaitu N (25) sejak tiga tahun lalu.
Pernikahan mereka dikaruniai dua orang anak yang masih balita. Di antaranya 18 bulan dan tiga tahun. Pasutri tersebut tinggal mengontrak selama tiga bulan di wilayah Desa Sukadanau, Cikarang Barat, Bekasi.
Sementara, jasad korban kini telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Pekopen, Tambun, Bekasi, pada Sabtu (9/9/2023) lalu.