JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN juga diadakan Pertemuan East Asia Summit (EAS) ke-18 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Kamis (7/9/2023). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memimpin jalannya KTT.
East Asia Summit yang merupakan ASEAN-Led mechanism merupakan satu-satunya platform kawasan yang menyatukan RRT, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Amerika Serikat, dan ASEAN dalam satu forum dialog.
Inisiatif ini lahir pertama kali di tahun 2005 dan diikuti oleh ASEAN Plus Six (ASEAN, RRT, Jepang, Korea Selatan, dan India), sebelum berkembang menjadi ASEAN Plus Eight (penambahan Rusia dan Amerika Serikat) pada 2011.
Pertemuan EAS tahun ini dihadiri oleh Kepala Pemerintahan/Negara dari negara-negara anggota atau yang mewakili, selain itu juga mengundang Bangladesh sebagai Chair Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook selaku Chair Pacific Island Forum (PIF).
Mengawali sambutan, Presiden Joko Widodo menekankan peran EAS sebagai forum premier kawasan untuk membahas isu-isu penting yang terjadi dan berkontribusi terhadap solusi atas permasalahan yang ada.
“Saya betul-betul minta kepada seluruh Pemimpin KTT Asia Timur untuk menjadikan forum ini sebagai tempat memperkuat kolaborasi, sebagai tempat memperkuat kerja sama, bukan justru mempertajam rivalitas. Saya mengajak pemimpin untuk menunjukkan wisdom, untuk menunjukkan kepemimpinannya agar pertemuan ini berhasil dan bermanfaat nyata bagi rakyat dunia,” tutur Presiden Joko Widodo.
Dalam forum ini, para pemimpin menegaskan komitmennya terhadap ASEAN Centrality dan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dalam menanggapi berbagai isu yang terjadi di kawasan mulai dari ketegangan di Semenanjung Korea, Selat Taiwan, dan Laut China Selatan serta rivalitas antara negara-negara besar di kawasan.
Forum ini menekankan pentingnya komunitas internasional yang berbasis pada peraturan serta dialog yang konstruktif untuk penyelesaian konflik.
Lebih jauh, Presiden Joko Widodo mengajak para Pemimpin EAS untuk berkomitmen terus menjadikan kawasan ini menjadi epicentrum of growth. Komitmen ini diharapkan akan menjadikan dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua.
“Perdamaian dan stabilitas adalah kunci utama mencapai kemakmuran. ASEAN telah bertekad menjadikan kawasan ini sebagai epicentrum of growth,” ujar Presiden Joko Widodo.
Dalam pertemuan ini, para pemimpin juga menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, termasuk untuk memperkuat konektivitas, rantai suplai, ketahanan energi dan pangan, transformasi digital hingga ekonomi berkelanjutan.