JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Buntut viralnya video seleb TikTok Probolinggo, Luluk Nuril Sofiatul Jannah yang memarahi siswi magang SMKN 1 Probolinggo berdampak pencopotan jabatan terhadap sang suami, Bripka M Nuril.
Sebagaimana diketahui, Luluk Nuril yang merupakan seleb TikTok Problinggo itu viral setelah aksinya memarahi siswi magang SMK 1 Probolinggo. Belakangan Luluk juga diketahui sebagai istri Polisi, Bripka M Nuril menjabat sebagai Kanit Binmas Polsek Tiris.
Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana menyebutkan saat ini Brikpa M Nuril telah dikembalikan tugas ke Polres. Tak hanya itu, Polri pun telah melakukan proses sidang kode etik maupun disiplin terhadap Bripka M Nuril.
"Jadi saksi uang bersangkutan (Bripka M Nuril) kita copot dari jabatannya sekarang (Kanit Binmas Polsek Tiris) dan dari Polsek Tiris kita kembalikan ke Polres. Sementara proses sidang kode etik maupun disiplin sedang berjalan ditangani Propam," ucap Kapolres sebagaimana dikutip, Kamis (7/9/2023).
Menurut Wisnu, dirinya serius dalam menangani perkara viralnya seleb TikTok Luluk Nuril yang merupakan istri anggota Polres Probolinggo tersebut.
"Kami fokus, kami serius dalam menangani permasalahan ini," tegasnya.
Seleb TikTok Probolinggo Nangis Minta Maaf
Setelah ramai dijagat maya atas aksi tak terpujinnya, Seleb TikTok Probolinggo TikTok Lulu Nuril Sofiatul Jannah meminta maaf sambil mengangis kepada korban, siswi SMKN 1 Probolinggo.
Bertempat di SMKN 1 Probolinggo , Luluk yang didampingi suami, Bripka M Nuril membacakan permohon maafnya sambil menangis. Turut menyaksikan Kapolres Probolinggo, pihak SMKN 1 Probolinggo hingga orangtua korban.
"Dengan kerendahan hati dan kesadaran diri, saya mengucapkan permohonan maaf kepada korban dan keluarga, pihak SMKN 1 Kota Probolinggo dan keluarga besar, manajemen KDS, Bapak Kapolri, Bapak Kapolda dan Bapak Kapolres atas apa yang sudah saya perbuat".
"Saya sadari apa yang saya lakukan di TikTok atau IG tidak sepantasnya dilakukan. Saya sadar dan hilang kendali sehingga melakukan hal-hal tidak terpuji sehingga menyebabkan kondisi korban dan keluarga, pihak sekolah, dan institusi Polri dan juga Bhayangkari tidak nyaman," paparnya.
.jpg)
