Airlangga Hartarto Bahas Digitalisasi, Konektivitas, hingga Ketahanan Energi Champion for ASEAN Economic Future

Selasa 05 Sep 2023, 07:29 WIB
Foto: Menko Airlangga Hartarto hadiri acara Champion for ASEAN Economic Future Breakfast. (Ist.)

Foto: Menko Airlangga Hartarto hadiri acara Champion for ASEAN Economic Future Breakfast. (Ist.)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dihadapkan dengan berbagai tantangan global mulai dari perubahan iklim, isu ketahanan  pangan, hingga hambatan pertumbuhan ekonomi, ASEAN kian menjelma sebagai kawasan  yang memiliki resiliensi ekonomi ditandai dengan capaian tingkat pertumbuhan ekonomi  sebesar 5,7 persen pada tahun 2022 didukung oleh penguatan konsumsi domestik, perdagangan,  dan investasi. 

Dipercaya untuk mengemban Keketuaan ASEAN 2023, Indonesia mengangkat tema ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’ serta menetapkan 16 Priority Economic  Deliverables yang terbagi dalam tiga usulan strategis. Melalui tema tersebut, ASEAN  diharapkan mampu menjadi kawasan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, serta dinamis  dalam merespons berbagai potensi hambatan mendatang.

“Yang pertama kita mengamankan sektor pangan untuk Asia Tenggara dengan memiliki  protokol, yang kedua untuk masa depan ASEAN kita mengadopsi ekonomi biru dan hijau, dan yang juga paling penting adalah memperkuat konektivitas yang meghubungkan regional ASEAN,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat  menyampaikan Closing Remarks dalam acara Champion for ASEAN Economic Future Breakfast pada Senin (4/9/2023).

Selanjutnya, digitalisasi juga menjadi isu penting yang terus dikembangkan hingga saat ini.  Untuk itu, Menko Airlangga menyampaikan bahwa telah dilakukan peluncuran ASEAN Digital  Economy Framework Agreement (DEFA) yang menjadi upaya kolaborasi antarnegara  anggota ASEAN dalam mengoptimalisasi potensi ekonomi digital yang terintegrasi.

Sebagai kerangka yang dipersiapkan untuk digitalisasi lintas sektor, ASEAN DEFA juga menjadi kerangka yang komperhensif dalam mendorong perkembangan dunia usaha melalui percepatan pertumbuhan perdagangan, peningkatan interoprabilitas, penciptaan lingkungan  online yang aman, dan peningkatan partisipasi UMKM.

Penerapan ASEAN DEFA tersebut  diharapkan juga mampu menjadi role model terkait dengan transaksi digital. Selain itu, keamanan dalam transfer data juga menjadi perhatian terkait dengan penguatan digitalisasi  tersebut. 

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga membahas mengenai upaya dalam  menjaga ketahanan energi yang saat ini dilakukan dengan penggunaan energi terbarukan  serta penerapan elektrifikasi transportasi melalui penggunaan Electric Vehicle (EV) atau  kendaraan listrik. ASEAN dinilai memiliki potensi yang unggul dalam mengembangkan ekosistem EV dengan adanya sumber daya yang memadai serta menguatnya industri hilirisasi. 

“Ini merupakan momentum yang tepat untuk ASEAN, saya yakin ASEAN dapat menjadi kunci dan berperan strategis dalam Indo-Pasifik,” tegas Menko Airlangga.  Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Founder and Executive Chairman  of the World Economic Forum dan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. (Ril)
 

News Update