ADVERTISEMENT

Miris, Krisis Air Bersih Emak-emak di Pandeglang Terpaksa Gunakan Air Keruh

Jumat, 1 September 2023 12:00 WIB

Share
Warga Pandeglang saat mengambil air dari kolam atau sumur resapan. (Foto: Ist).
Warga Pandeglang saat mengambil air dari kolam atau sumur resapan. (Foto: Ist).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PANDEGLANG,  POSKOTA.CO.ID – sejumlah warga di Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang terpaksa harus menggunakan air keruh dari kolam dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Hal itu dilakukan warga, karena terpaksa lantaran sulitnya air bersih didapat oleh warga tersebut, karena dampak kemarau panjang ini sumber mata air yang dimiliki oleh masing-masing warga susah mengering.

Seperti yang disampaikan Emak Bai Ayu, warga Patia, Pandeglang mengaku, semenjak musim kemarau ini, ia dan warga lainnya kesulitan untuk mendapatkan air bersih, lantaran sumur bor maupun sumur gali milik warga sudah mengering tidak mengeluarkan air lagi.

Akhirnya lanjut dia, ia dan warga lainnya terpaksa harus memanfaatkan air dari kolam, meski kondisi airnya agak sedikit keruh dan dipenuhi sampah.

"Memang agak keruh dan juga kecil airnya, karena tidak ada sumber mata air lagi maka kami terpaksa menggunakan air ini," ungkapnya, Jum'at (1/9/2023).

Dikatakannya, jika tidak krisis air bersih ini, dirinya pun tidak mungkin harus menggunakan air kolam untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kalau kondisi air sumur kami tidak mengering, kami pun tidak akan menggunakan air dari kolam ini. Tapi sekarang susah air makanya kami memanfaatkan yang ada," katanya.

Disampaikannya, air yang diambil dari kolam tersebut untuk kebutuhan mencuci, mandi dan kebutuhan lainnya. Namun untuk minum, ia harus membeli dari air isi ulang.

"Kalau untuk minum kita beli air isi ulang, kalau air dari kolam ini hanya untuk kebutuhan mencuci dan mandi saja," tuturnya.

Terpisah, Kepala Desa Idaman, Kecamatan Patia, Ilman mengaku, ada sebanyak 2.500 jiwa di desanya yang terdampak krisis air bersih.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT