Mengapa Rasa Kemanusiaan Mulai Pudar?

Jumat 01 Sep 2023, 06:00 WIB
Sembilan orang yang terlibat tawuran saat diamankan.(Ist)

Sembilan orang yang terlibat tawuran saat diamankan.(Ist)

MIRIS rasanya saat mendengar atau melihat informasi/berita tentang kenakalan remaja yang sudah melebihi batas, yang berujung pada kematian atau celakanya orang lain.

Tawuran dimana-mana.

Dan saat tawuran, mereka membawa klewang atau pedang panjang. Tak sedikit korban yang tewas akibat aksi 'jago' para remaja ini.

Yang menyesakkan dada, korban tewas ternyata salah sasaran.

Kasus terakhir yang membuat resah adalah aksi penyiraman air keras terhadap sejumlah pelajar di Jakarta Utara baru-baru ini.

Memang tidak sampai menimbulkan korban jiwa, tapi aksi tersebut bisa membuat korban cacat dan trauma.

Kita juga masih ingat dengan aksi 'bar-bar' Mario Dandy yang mengakibatkan David Ozora sempat koma karena alami cedera otak.

Peristiwa paling mengejutkan lagi adalah aksi penculikan dan pemerasan yang dilakukan oknum paspampres terhadap warga Aceh.

Oknum aparat yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat ini malah bertindak di luar peri kemanusiaan, hanya gara-gara ingin punya uang banyak.

Apa yang sebenarnya terjadi! Apakah warga Indonesia sudah luntur rasa kemanusiaannya.

Padahal dalam naskah Dasar Negara kita Pancasila yang kedua tertulis 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab'.

Tapi kemana larinya rasa kemanusiaan dan adab bangsa kita.

Perlu disadari, lunturnya rasa kemanusiaan merujuk pada situasi di mana individu atau masyarakat kehilangan empati, perhatian, atau peduli terhadap penderitaan atau kebutuhan orang lain.

Saat ini sepertinya semakin banyak orang yang mengedepankan ego masing-masing untuk mencapai tujuannya, dengan meminggirkan rasa kemanusiaan.

Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti konflik, ketidaksetaraan sosial, desensitisasi terhadap media, atau tekanan psikologis.

Upaya untuk memulihkan rasa kemanusiaan itu kembali, harus melibatkan berbagai hal.

Seperti pendidikan, kesadaran, dan membangun ikatan sosial yang kuat untuk saling mendukung dan memahami.

Mungkin di sekolah perlu kembali ditingkatkan kurikulum tentang nilai-nilai Pancasila yang didalamnya menjabarkan tentang kemanusiaan, juga diperkuat dengan agama serta perhatian orang tua.

Rasanya hidup akan lebih tenteram dan aman, jika semua orang memahami dan menerapkan makna kemanusiaan. (*)
 

News Update