PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Demi mendapatkan bantuan air bersih dari pemerintah, sejumlah warga di Desa Idaman, Kecamatan Patia, Pandeglang rela menempuh jarak sejauh 1,5 kilometer.
Seperti yang dialami oleh Azis warga Kampung Tongkol, Desa Idaman, Kecamatan Patia, yang harus menempuh jarak cukup jauh untuk bisa mendapatkan bantuan air bersih.
Karena, mobil tangki air yang diterjunkan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Pandeglang dan relawan lainnya, tidak bisa masuk ke kampungnya.
"Saya dari Kampung Tongkol, saking inginnya dapat bantuan air bersih saya harus menempuh jarak 1,5 kilo meter dari rumah ke lokasi bantuan air bersih ini," ungkap Azis, usai mengambil bantuan air bersih, Kamis (31/8/2023).
Azis mengaku, merasa bersyukur dengan adanya bantuan air bersih ini, meski lokasi bantuan jaraknya cukup jauh dari rumahnya, namun ia tetap bersemangat untuk mendapatkan air bersih.
"Kami bersyukur ada bantuan air, karena sudah hampir 3 bulan ini kami kesulitan air bersih. Makanya kami senang dengan adanya bantuan ini," katanya.
Menurutnya, air bersih yang didapatnya dari bantuan pemerintah ini untuk kebutuhan minum dan memasak. Namun kalau untuk kebutuhan mencuci dan mandi, ia menggunakan air dari sungai meski kondisi airnya tidak sebersih dengan air bantuan ini.
"Kalau mencuci, dan mandi biasanya kita ke sungai. Tapi kalau untuk minum dan masak ya mengunakan air dari bantuan ini, kan sayang air bersih dari bantuan ini jika dipakai mencuci dan mandi," ujarnya.
Sementara, Kasi Kedaruratan BPBD PK Pandeglang, Rian menuturkan, saat ini ada sebanyak 12 kecamatan di Pandeglang yang dilanda bencana kekeringan, diantaranya Kecamatan Patia, Sukaresmi, Angsana, Cikeusik, Panimbang, Sobang, Picung, Pagelaran, Karangtanjung, Cadasari, Mandalawangi dan Sindangresmi.
"Untuk penanggulangan kekeringan ini, setiap hari pihaknya menurunkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang mengalami krisis air bersih akibat bencana kekeringan ini," tuturnya.
Untuk sekarang ini tambah Rian, pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan penyaluran bantuan air bersih, mulai dari BPBD Pandeglang, Lembaga sosial Amanah Humanity Response (AHR), Budak Saung dan Tagana.
"Kami harap bantuan air bersih ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warga juga diharapkan agar dapat menghemat air supaya cukup dalam memenuhi kebutuhan," tambahnya.
Di tempat yang sama, Ketua Amanah Humanity Response, Fakih Umar Yasin mengaku, dalam penanggulangan bencana kekeringan ini, pihaknya juga turut serta dengan pihak BPBD dan lainnya untuk membantu warga yang sedang mengalami kesulitan air bersih.
"Ya kita kerjasama dengan sejumlah pihak terkait lainnya dalam membantu warga yang kesulitan air bersih, salah satunya dengan mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga Idaman yang terdampak kekeringan," tandasnya. (Samsul Fatoni)