JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kiai Marsudi Syuhud, menyinggung pentingnya peran sufi dalam pemberdayaan ekonomi umat.
Marsudi Syuhud mengatakan, pemberdayaan ekonomi umat sendiri mengandung makna sosial yang bertujuan untuk membangun perekonomian masyarakat, baik secara individu maupun kolektif.
Hal itu dia sampaikan ketika memaparkan materi di Muktamar Sufi Internasional yang digelar di Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu 30 Agustus 2023.
Marsudi Syuhud kemudian juga menyinggung Jam’iyah ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (Jatman NU) yang merupakan salah satu pelopor pemberdayaan ekonomi umat.
“Jatman ini merupakan lembaga sosial keagamaan yang sangat dekat dengan masyarakat dan sangat potensial untuk menjadi pelopor pemberdayaan ekonomi umat itu sendiri,” ujar Kiai Marsudi saat menjadi pembicara pada acara The International Sufi Conference yang mengusung tema ”Contemporary Sufi Works in Renewed World" di Pekalongan, Jawa Tengah.
Jatman NU adalah salah satu Badan otonom dari Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi keagamaan sebagai wadah pengamal ajaran thariqah al mu’tabarah.
Ajaran tersebut merupakan salah satu pilar dari ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama’ah. Jam’iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah juga merupakan suatu sarana bagi para mursyidin-khalifah, untuk lebih mengefektifkan pembinaan terhadap para murid yang telah berbaiat sekaligus sebagai forum untuk menjalin ukhuwah antar sesama penganut ajaran tarekat dalam rangka meningkatkan kualitas keimanan, ketakwaan dan keihlasan didalam amaliyah ubudiyyah serta meningkatkan rabithah terhadap guru mursyid-khalifah.
“Tujuan dari organisasi ini adalah untuk meningkatkan rabithah dan ukhuwah terhadap guru mursyid-khalifah dan murid, yakni dengan cara menjadikan network ubudiyah menjadi network ekonomi,” ungkap Kiai Marsudi.
“Maka, usaha menggerakkan sebuah network sosial keagamaan menjadi network ekonomi itu merupakan sebuah pemberdayaan,” kata dia menambahkan.
Selaras dengan hal tersebut, dia menekankan, pemberdayaan ekonomi umat atau para penganut tarekat adalah sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan.
Hal ini, menurut dia, karena Jatman mempunyai kekuatan dan kesempatan organisasi yang mempunyai angota indivdu-individu dari pusat sampai desa, mempunyai pengurus dan kantor dari pusat sampai desa, setiap individu dan kelompok mempunyai kebutuhan untuk hidup.