PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Musim kemarau panjang potensi bencana kebakaran di Pandeglang, namun dalam penanggulangan kebakaran tersebut BPBD Pandeglang masih kekurangan mobil Damkar.
Selama musim kemarau ini, Badan Penanggulangan Bencana Kebakaran (BPBD) Pandeglang, mencatat sudah ada sebanyak 28 kejadian kebakaran di Pandeglang.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Pandeglang, Endan Permana mengungkapkan, saat ini BPBD Pandeglang memiliki mobil pemadam kebakaran sebanyak 3 unit. Jumlah sebanyak itu masih kurang, sehingga membutuhkan 3 uni lagi.
"Untuk penanggulangan bencana kebakaran kita masih kekurangan mobil Damkar. Yang ada saat ini hanya 3 unit, jadi kita butuh 3 unit lagi," ungkap Endan saat ditemui di acara pelatihan Linmas di Kecamatan Pagelaran, Selasa (29/8/2023).
Dikatakannya, dengan 3 unit mobil Damkar yang saat ini dimiliki BPBD dirasa masih kurang, sehingga penanggulangan bencana kebakaran belum optimal, terutama ketika ada kejadian di wilayah Pandeglang selatan.
"Kita butuh 3 unit Damkar lagi untuk disiapkan di wilayah Munjul, Cibaliung dan Picung. Karena untuk mengcover wilayah-wilayah di selatan," katanya.
Apalagi lanjut Endan, sekarang ini sedang musim kemarau, menimbulkan sejumlah wilayah di Pandeglang alami kekeringan ekstrim, sehingga potensi kebakaran tinggi.
"Kami berencana akan mengajukan bantuan mobil Damkar. Karena memang butuh penambahan supaya penanggulangan bencana kebakaran di Pandeglang lebih optimal," ujarnya.
Selain kebutuhan 3 unit mobil Damkar, dalam memaksimalkan penanggulangan dan antisipasi bencana kebakaran tersebut, pihaknya pun terus memberikan himbauan-himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada akan potensi bencana kebakaran selama musim kemarau ini.
Tak hanya itu tambah Endan, pelatihan mitigasi bencana terhadap Linmas di Pandeglang juga bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan bencana di Pandeglang, mulai dari bencana kebakaran maupun bencana lainnya.
"Karena ketika para Linmas ini sudah punya pengetahuan tentang mitigasi bencana, paling tidak mereka menjadi penanganan pertama ketika terjadi bencana," tambahnya. (Samsul Fatoni).