BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Orang tua siswa di SDN Bantargebang V, Kota Bekasi merasa kebingungan usai sekolahnya di tutup pagar seng setinggi 1,5 meter. Senin (28/8/2023) pagi.
Salah satu orang tua siswa yaitu Dede Wahyudi (32) mengungkapkan, pagar seng sudah berdiri sejak Minggu (27/8) lalu.
"Kemarin kayaknya, udah berapa hari, dua hari yang lalu," ujar Dede Wahyudi saat ditemui wartawan, Senin (28/8/2023).
Ia mengaku kikuk karena sekolah ditutup pagar, karena buat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak efektif.
"Saya agak menyesal lah, harusnya gak usah kayak gini juga. Bagusnya dibuka lagi, pengennya mah kan muridnya anak anak kita juga," jelasnya.
Bahkan anaknya, bertanya kepastian karena nampak kebingungan akibat peristiwa ini.
"Ya nanyain lah teh, kok ga sekolah kan biasanya upacara ini senen engga jadi bingung . Taunya pas di grup itu ditutup sekolahnya," imbuhnya.
Dirinya tak mengetahui secar pasti soal sengketa lahan dengan pihak ahli waris hingga ditutup pagar.
Namun orang tua siswa sudah dilakukan pertemuan dan pembahasan dengan pihak sekolah, untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara jarak jauh, mulai Senin (28/8) tadi.
"Paling disuruh belajar dirumah aja, semingguan, belajar online, hari ini udah, belajar live disuruh baca baca yang pramuka," tutur Dede.
Sementara itu, pantauan Poskota.co.id, pihak ahli waris membuat banner besar bertuliskan, 'Tanah milik ahli waris H.M Nurhasanuddin Karim,'.