Politik yang mencerahkan dan menyadarkan bahwa perbedaan dan
keberagaman adalah keniscayaan. Wajib dikelola menjadi kekuatan untuk
menyatukan demi kemajuan bangsa dan negara.
Politik kolaborasi adalah politik yang menjadikan keutuhan bangsa dan negara
di atas segalanya, segala kepentingan individu, golongan dan kekuasaan. Bukan
menaburkan rasa curiga, menebarkan kebencian, perselisihan, permusuhan
untuk saling menjatuhkan.
Politik yang semakin memperkuat pijakan bahwa tujuan utama kontestasi
politik adalah untuk memperjuangkan nilai – nilai kebaikan dan kemaslahatan
seluruh warga negara, tanpa kecuali.
Politik kolaborasi ini perlu diimplementasikan dalam kehidupan nyata, bukan
jauh dari fakta.Bukan pula sebatas wacana dan euforia belaka. Kolaborasi yang
penuh dengan aksi, bukan sebatas basa- basi, jauh dari realisasi.
Membangun pola kerja sama tanpa prasangka, dan jauh dari rasa curiga.Kolaborasi yang didalamnya terjalin interaksi, serta adanya kompromi beberapa elemen yang terkait individu, lembaga dan kekuasaan.
Nilai-nilai yang mendasari sebuah kolaborasi adalah adanya kesamaan persepsi,
kesamaan tujuan, kemauan untuk berproses, dan saling memberikan manfaat.
Bicara tujuan, tentu untuk masa depan bangsa yang lebih baik lagi, semakin
tangguh menghadapi beragam tantangan dan ancaman ketidakstabilan ekonomi
dan geopolitik internasional.
Begitupun manfaat yang didapat untuk kita semua, bangsa Indonesia seperti
dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Hanya saja, kolaborasi akan semakin kuat jika diawali dengan keterbukaan dan
kejujuran. Kian solid jika masing- masing pihak melepaskan ego sektoral, ego
kekuasaan serta ego kekuatan dan kemenangan.
Satu hal lagi, kolaborasi jangan mengarah kepada konspirasi, bukan mendorong
tumbuhnya oligarki dan menyuburkan kolusi. Sebab,kolaborasi bukanlah
konspirasi, bukan oligarki, bukan pula kolusi.
Mari perkuat kolaborasi dengan merujuk kepada nilai - nilai luhur budaya
bangsa kita, falsafah Pancasila. (Azisoko)