ADVERTISEMENT

Kopi Pagi: Politik Kolaborasi

Senin, 28 Agustus 2023 06:30 WIB

Share
Kopi Pagi Politik Kolaborasi. (Poskota)
Kopi Pagi Politik Kolaborasi. (Poskota)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

“Kolaborasi akan semakin kuat, jika diawali dengan keterbukaan dan
kejujuran. Kian solid, jika melepaskan ego sektoral, ego kekuasaan serta ego
kekuatan dan kemenangan. Satu hal lagi, kolaborasi bukanlah konspirasi,
bukan oligarki, bukan pula kolusi."

-Harmoko-

Menyongsong Pilpres 2024, partai politik tak hanya membutuhkan koalisi untuk mengusung pasangan capres dan cawapres, tetapi hendaknya membangun kolaborasi. Mengapa? Jawabnya, paradigma kolaborasi harus menjadi inspirasi
bagi setiap gerak langkah pemerintah, badan dan lembaga tinggi negara.

Kerangka berpikir kolaborasi hendaknya menjadi tatanan baru bagi seluruh
elemen bangsa, utamanya politisi, kandidat dan calon pejabat negeri dalam
membangun bangsa dan negara ke depan.

Kolaborasi bisa menjadi satu solusi mengatasi berbagai berbagai persoalan
bangsa yang semakin kompleks, rumit dan berbelit. Tak hanya pembelahan
politik,dukungan dan pilihan yang semakin tajam jelang pemilu serentak.Juga
dampak negatif, yang bisa terjadi, pasca pemilu, tahun depan.

Kita tentu berharap, melalui hajatan besar bangsa yang disebut “pesta
demokrasi”, terbangun kebersamaan menyongsong masa depan yang lebih baik
lagi dengan melepaskan segala ego, termasuk ego politik,sosial, serta ego
kekuatan dan kekuasaan karena memenangkan kontestasi.

Dengan kemenangan yang diraihnya, hendaknya semakin menyadarkan bahwa
kekuasaan yang dimiliki karena mendapat mandat dari rakyat.

Siapa pun yang terpilih kelak sebagai kepala pemerintahan, kepala lembaga
tinggi negara, menjadi pejabat dan wakil rakyat adalah pemegang kewenangan
kekuasaan setelah mendapat pelimpahan dari rakyat melalui pemilu. Pemenang pemilu bukan pemilik kekuasaan yang bisa menggunakannya dengan
sesukanya.

Patut diingat pula bahwa pemilu digelar untuk kita bersama, demi kemajuan kita
bersama, maka siapa pun pemenangnya adalah kemenangan untuk kita bersama.
Itulah perlunya membangun kolaborasi, yang tujuannya untuk kemajuan kita
bersama, semakin memajukan negara dan bangsanya. Semakin memakmurkan
dan menyejahterakan rakyat, bukan pejabat dan kerabatnya.

Melalui kolaborasi diharapkan dapat mengakhiri pembelahan sosial dalam
masyarakat akibat pemilu selama satu dekade terakhir ini.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Rendra Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT