JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 489 tragedi kebakaran di wilayah DKI Jakarta sejak awal Januari hingga Agustus 2023 tahun ini.
Mayoritas kebakaran dikarenakan korsleting listrik hingga menimbulkan api.
Bahkan penyumbang penyebab kebakaran terbesar di Provinsi DKI Jakarta selama tiga tahun belakangan ini dikarenakan korsleting listrik.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengatakan berdasarkan data yang dihimpun lokasi yang kerap terjadi kebakaran yakni di Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.
"Kasus kebakaran di DKI Jakarta paling banyak disebabkan korsleting listrik akibat kelalaian dalam penggunaan listrik," ujarnya kepada Poskota saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2023).
Isnawa menyebut, kurangnya kesadaran masyarakat tentang penggunaan listrik menjadi salah satu faktor.
Terlebih masih banyak ditemukan rumah warga yang memang instalasi listrik di rumahnya telah usang.
"Potensi bencana kebakaran di DKI Jakarta dikarenakan pemukiman padat penduduk dan kurangnya kepekaan masyarakat terhadap ancaman kebakaran," paparnya.
Maka dari itu, BPBD DKI Jakarta mendorong hingga mengajak pihak terkait untuk bersama-sama menanggulangi masalah ini. Salah satu cara yang dilakukan yakni melakukan pemantauan penggunaan listrik yang sesuai aturan.
"Menggerakkan RT, RW, tokoh masyarakat dan relawan kebakaran terus edukasi kawasan aman kebakaran," ucap Isnawa.
"Karena hampir 70% kebakaran kawasan padat akibat konsleting, perlu ada program pembenahan instalasi listrik dalam rumah warga kurang mampu di kawasan padat hunian melibatkan BPBD, PLN, Akli dan konsuil bekerjasama dengan pengurus RT setempat," tambahnya.