Akun tersebut juga menyebutkan beberapa kutipan poin dari sumber lain yang diketahui merupakan teman dari pemilik akun yang menyayangkan adanya orasi dugaan LGBT dan pembatasan waktu salat Maghrib di PMB ITB.
"Di grup 9x banyak yang anaknya masuk ITB taun ini, oskmnya ada beberapa issue
- waktu sholat maghrib ga cukup
- quesioner dari sponsor *** di pertanyaan jenis kelamin ada pilihan non biner
- di rundown ada orasi pelangi"
Bahkan, tak sedikit tanggapan kritis yang mengemuka, antara lain permintaan maaf atas kurangnya perhatian terhadap waktu-waktu salat Maghrib, isu gender dalam free-text Google Form, dan adanya elemen atau unsur LGBT dalam orasi.
"Setelah banyak protes ada permintaan maaf atas waktu sholat maghrib kurang, pertanyaan gender di google form jadi free text, dan orasi ga pake tulisan pelangi," tandanya dalam keterangan tersebut.