Saat ini Polda Metro Jaya masih melakukan pemeriksaan intensig kepada ketiga tersangka anggota polisi tersebut. Belum diketahui motif sebenarnya, namun Hengki menduga jika Bripka R kemungkinan tak puas dengan senjata Dinas.
"Justru polisi beli dari modifikator ini. Padahal seharusnya senjata dinas, mungkin kurang puas dia beli lagi yang lain, kita nggak tahu juga motivasinya seperti apa," tutur Hengki.
Dalam kasus ini Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Densus 88 Anti Teror. Pasalnya kasus ini melibatkan teroris berinsial DE yakni pegawai PT KAI terkait penjualan senpi. (Pandi)