BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Menghadapi El Nino yang tengah melanda, sejumlah pakar hingga Kementerian pun turun tangan guna meminimalisir dampak yang terjadi di masyarakat.
Melalui ruang diskusi 'The 39th Strategic Talks', Direktorat Kajian Strategis dan Reputasi AkademikInstitut Pertanian Bogor (DKSRA-IPB) University pun melakukan kajian peluang, dampak hingga solusi dari kejadian El Nino yang tengah melanda ini.
El Nino sendiri adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Dalam menghadapi El Nino, dibutuhkan kajian mendalam sebagai langkah antisipasi untuk mengurangi dampaknya.
Kejadian El Nino di Indonesia akan menyebabkan kemarau berkepanjangan, penurunan jumlah curah hujan, dan hari hujan, serta peningkatan temperatur udara. Di tahun 2023, BMKG mengumumkan bahwa Indonesia berpotensi akan mengalami peristiwa El Nino.
Tim Analisis Variabilitas Iklim Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dr. Supari mengatakan, indikator kemunculan El Nino di Indonesia sudah terlihat.
"Indikator-indikator tersebut di antaranya, nilai indeks SML Nino 3.4 mulai meningkat yang mengindikasikan SML di wilayah pasifik bagian timur sudah di atas normal dan di bagian tengah juga mulai menghangat," dikutip Poskota, Sabtu 19 Agustus 2023.
Indikator lainnya, kata Supari, perpindahan air panas sudah terlihat nyata melalui Oceanic Kelvin Wave, serta telah terjadi dua kali Westerly Wind Burst sepanjang Maret dan April 2023.
"Diprediksikan, intensitas El Nino yang terjadi di Indonesia pada tahun 2023 ini berada pada level moderate. Pada Agustus hingga Oktober 2023, wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat dan Timur, NTT, dan sebagian Sulawesi akan mengalami curah hujan lebih rendah dibanding biasanya.” jelasnya.
Menanggapi fenomena yang tengah terjadi di Dunia, Sekretaris Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Haris Syahbuddin menjelaskan kesiapan dan langkah antisipasi yang dilakukan Kementerian Pertanian RI dalam menghadapi El Nino.
"Langkah antisipasi yang dilakukan Kementan RI dalam menghadapi El Nino di antaranya adalah melakukan pemetaan wilayah terdampak El Nino, menyiapkan sarana, penganggaran, SDM dan kelembagaan, serta merumuskan dukungan intervensi Kementan bagi daerah terdampak," tuturnya.
Kementan juga, kata Haris, menyiapkan strategi antisipasi sesuai dengan kategorisasi daerah terdampak El Nino.