BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Banyaknya orang terlantar dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kota Bogor, membuat petugas Dinas Sosial (Dinsos) harus bekerja ekstra. Pasalnya, di tahun 2023 ini, sedikitnya ada 32 orang terlantar yang dinyatakan meninggal dunia.
Kabid Rehsos Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin mengatakan, terhitung sejak Januari hingga Agustus 2023 ini, pihaknya telah memakamkan 32 orang terlantar yang meninggal dunia.
"Rata-rata itu 1 bulan itu kurang lebih 4 orang. Hingga saat ini ada 32 orang terlantar yang meninggal. Semua dimakamkan di TPU Kayumanis, " kata Dody saat dihubungi Poskota, Sabtu 19 Agustus 2023.
Puluhan orang terlantar tersebut, kata Dody, rata-rata berdomisili di luar Kota Bogor, atau datang dari luar wilayah administrasinya.
"Di luar kota Bogor rata-rata, jadi Kota Bogor ini cuma jadi kota impor. Ada dari Jakarta, dari Sumatra, ada dari Kabupaten Bogor, ada di Sukabumi, Cianjur dan Tangerang," tuturnya.
Penelantaran orang-orang tersebut, sambung Dody, diduga karena para OTK mengetahui banyaknya kegiatan Dinsos Kota Bogor tentang orang terlantar dan ODGJ.
"Kayaknya kalau orang terlantar begitu emang diimpor, sengaja dibuang dari luar. Karena mereka tahu kita sering di medsos, di segala macam, kalau Dinsos di Kota Bogor ini mereka (orang terlantar) itu kita rawat, kita obatin, kita urus. Jadi mereka dibuang-buangin ke Kota Bogor," tambahnya.
Teranyar, Dinsos Kota Bogor juga telah memakamkan dua orang terlantar secara bersamaan. Kedua orang terlantar ini ditemukan di dua lokasi berbeda, yaitu di Halte Stasiun Bogor dan Terminal Baranangsiang.
"Kalau yang 1 itu perempuan anonim tanpa identitas yang kita evakuasi di halte Stasiun Bogor. Itu kurang lebih sekitar 2 minggu kemarin lah, jadi emang dalam orang terlantar itu dalam keadaan sakit parah, sakit berat, di halte Stasiun bogor yang di Mayor Oking, terus kita evakuasi kita bawa ke RSUD kota," paparnya.
Pada saat mendapatkan perawatan, wanita tanpa identitas berusia 50 tahun tersebut pun kondisinya membaik, namun menolak saat diberi makan.
Karena kondisinya telah membaik, wanita tersebut pun kembali dibawa ke Kantor Dinsos selama dua hari.