JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Film Joko Songo mengisahkan perjuangan pahlawan asal tanah Jawa saat masa penjajahan dulu kala.
Dalam bahasa Jawa, film Joko Songo berarti Jejaka Sembilan atau sembilan pemuda. Hal itu lantaran dalam film ini akan menampilkan perjuangan sembilan orang pemuda di zaman penjajahan.
Secara singkat, sinopsis film Joko Songo "Mereka yang Tak Kalah Masyhurnya" menceritakan tentang sembilan orang pemuda tentara pelajar yang menjadi pahlawan dari tanah Jawa.
Kesembilan tentara pelajar tersebut berjuang sekuat tenaga untuk melawan para penjajah yang menyerang di wilayah Kecamatan Karangpandan dan Matesih di Kabupaten, Karanganyar, Jawa Tengah.
Kecamatan Matesih, Karangpandan dan sekitarnya diketahui menjadi salah satu lokasi peperangan antara para pahlawan dengan tentara Belanda pasca kemerdekaan Indonesia.
Saat pertempuran berlangsung pada Desember 1948, kebanyakan dari para pejuang yang gugur masih berusia muda dan berstatus bujangan.
Adapun, sembilan dari banyaknya pemuda yang gugur kala itu, yakni Laktoto, Soenarto, Moerjoto, Soenarto, Slameto Roesman, Soekotjo, Soeprijadi, Salam Hasyim, dan Waluyo.
Para tentara pelajar yang bergabung dalam pasukan Alap-alap terlibat pertempuran dengan pasukan Belanda di kawasan Doplang dan Pablengan.
Sayangnya, para tentara pelajar itu harus meregang nyawa setelah dibantai oleh pasukan Belanda yang jumlahnya lebih besar dan berfasilitaskan senjata yang canggih.
Akhirnya, demi mengenang jasa para pahlawan tentara pelajar itu dibangunlah sebuah Monumen berupa tugu Joko Songo di daerah Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.
Film yang mengisahkan perjuangan para pahlawan yang kurang terkenal dari tanah Jawa ini juga diselipkan beberapa adegan komedi yang bisa menghibur penonton.