SERANG, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten mengklaim pasokan daging ayam salah satu pangan yang tidak akan terdampak El Nino.
Alasannya, para peternak di Banten sudah memahami siklus suhu ayam dengan dibekali peralatan otomatis. Sehingga kebutuhan masyarakat akan terpenuhi.
Hal itu diungkapkan Kasi Stabilisasi Harga Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Banten, Dede Kurnia. Menurutnya, hingga kini stok daging ayam pada distributor masih aman.
“Ayam tidak berpengaruh El Nino karena ada pengaturan suhu,” katanya kepada media di Plaza Aspirasi, Jumat (18/8/2023).
Ia menerangkan, harga daging ayam yang terjadi di pasar tradisional di wilayah Banten, bukan diakibatkan stok kosong. Namun ada perselisihan harga dari penyedia dan pedagang. Sehingga pedagang sempat kebingungan untuk menjual kepada konsumen.
“Seharusnya tidak lebih dari Rp36 ribu. Biaya potong itu Rp2 ribu per kilo. Stoknya nggak ada masalah. 2 minggu kemarin sempat bermasalah bukan stok nggak ada, dia (penjual) bingung mau jual berapa,” terangnya.
Ia menjelaskan, dalam rumus perdagangan selalu berkaitan antara supply and demand. Namun secara prakteknya selalu terjadi distorsi seperti mata rantai penjualannya pengecer mengambil dari pengecer hingga penimbunan.
Menurutnya, pelacakan distorsi yang menyebabkan harga daging ayam naik agak rumit. Mengingat data penjualan dari distributornya kurang jelas.
“Yang sedang kita mapping daging ayam, apakah di peternak, agen. Nggak ada masalah supply demand, tapi harga tetap naik,” jelasnya. (Bilal)