JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Proyek pembangunan patung Soekarno dikabarkan akan segera dimulai pada tahun depan di Kabupaten Bandung Barat. Rencananya, patung raksasa dari Presiden pertama Indonesia itu bakal mejeng di wilayah perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan.
Jika dilihat dar desain pembangunan patung yang diusung oleh Pembkab Bandung Barat itu, patung raksasa dengan figur Soekarno ini akan digarap oleh konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, serta I Nyoman Nuarta yang merupakan seniman pembuat patung garuda di Ibu Kota Negara (IKN).
Maman Sulaeman selaku Kepala Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, mengatakan jika pembangunan patung Soekarno rupanya masih dalam tahap perizinan dan proses pembangunannya belum dimulai hingga saat ini.
"Pembangunan akan dimulai tahun depan setelah proses perizinan selesai, jadi sekarang masih tahap perizinan," ungkap Maman yang dikutip dari laman detikjabar, Kamis (17/8/2023).
Tak hanya itu, Maman juga mengungkapkan jika proses perizinan tersebut meliputi kajian yang sudah dilakukan oleh LAPI ITB, yang berfokus pada kajian kontur dan kelayakan lahan yang aman dari potensi bencana alam, khususnya gempa bumi.
"Kajian nya oleh LAPI ITB, kemudian kita sudah menempuh analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Kita sekarang sudah punya dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR)," kata Maman.
Diketahui, dari segi desain pembangunan, patung tersebut akan dibangun di atas tanah milik eks proyek Transit Oriented Development (TOD) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Kabarnya, pembangunan TOD yang terletak di wilayah Walini diyakini telah dibatalkan dan akan segera dipindahkan ke Stasiun Padalarang.
"Tinggi patungnya nanti sekitar 100 meter, di lahannya bekas TOD KCJB Walini. Nilai investasinya sekitar 10 triliun," ujar Maman.
Maman menambahkan jika bentuk patung yang dibuat oleh I Nyoman Nuarta itu nantinya akan dibangun dengan posisi duduk dan wajah Soekarno menghadap ke sisi kanan.
"Sebetulnya mau berdiri, tapi kan terlalu tinggi dan dikhawatirkan mengganggu rute penerbangan. Makanya dipilih posisi duku, dan katanya itu juga bakal menghemat biaya," tambahnya.
Hengky Kurniawan, Bupati Bandung Barat memaparkan jika nilai investasi sebesar Rp 10 triliun itu rupanya guna membangun sebuah perumahan, perkantoran, serta pusat bisnis yang saling terintegrasi.
"Sebenarnya 10 triliun itu bukan hanya pembuatan patung Soekarno ya, tapi satu kawasan yang mungkin kalau diakumulasikan dengan pembangunan yang lain bisa lebih. Mungkin bisa Rp 20 triliun karena ulasan yang nanti dibangun itu hampir kayak Kota Baru Parahyangan, 1.270 hektare," jelas Hengky.
