JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Barun, selaku firma hukum terkemuka yang mewakili girl grup FIFTY FIFTY dalam kasus persidangannya melawan pihak agensi baru-baru ini mengajukan pernyataan di pengadilan dan menerima banyak perhatian.
FIFTY FIFTY diketahui telah mengajukan perintah untuk menangguhkan sementara kontrak eksklusif mereka dengan perusahaan manajemen mereka, ATTRAKT, pada awal Juni 2023 lalu.
Pada awalnya, pihak pengadilan merekomendasikan mediasi untuk kedua belah pihak. Pada tanggal 9 Agustus, ibu dari anggota FIFTY Saena dan Aran, pimpinan ATTRAKT dan kuasa hukum kedua belah pihak menghadiri mediasi dan berdiskusi selama dua jam, namun kedua belah pihak dinyatakan gagal mencapai kesepakatan.
Pengadilan kemudian merekomendasikan agar mereka melanjutkan diskusi hingga 16 Agustus kemarin, dan pada hari terakhir para anggota mengirimkan pemberitahuan tertulis melalui perwakilan hukum mereka yang menyatakan bahwa mereka tidak berniat untuk melakukan rekonsiliasi dengan ATTRAKT. Karena FIFTY FIFTY menolak untuk menengahi, perselisihan antara kedua belah pihak pun kembali ke pengadilan.
Empat anggota FIFTY FIFTY (Saena, Keena, Aran, Sio) mengklaim bahwa ATTRAKT telah melanggar kontrak mereka. Gadis-gadis itu mengatakan berbagai masalah dengan agensi, seperti peraturan yang tidak transparan dan upaya sepihak untuk menegakkan kontrak tanpa memandang status kesehatan, serta mendorong tindakan tersebut.
Dalam perkembangan terakhir, pertarungan hukum dikabarkan telah dibawa ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul, di mana pendapat hukum yang diusulkan tersebut telah menarik perhatian publik.
Pada 16 Agustus, Firma Hukum Barun secara resmi mengajukan pandangannya ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul, menyatakan posisinya atas perselisihan tersebut.
Perwakilan hukum FIFTY FIFTY telah memberikan pendapat yang diajukan bahwa keempat anggota tidak berniat untuk terlibat dalam negosiasi penyelesaian atau negosiasi dengan CEO ATTRAKT, Jun Hong Joon.
Dalam ulasan yang disampaikan disebutkan jika, "Setelah berkonsultasi dengan klien (FIFTY FIFTY), telah dipastikan bahwa dia tidak berniat untuk kembali (ATTRAKT). Mereka tidak akan saling bertemu. Sebaliknya, mereka bersedia untuk bertemu jika (CEO ATTRAKT) setuju untuk mengakhiri kontrak eksklusif tersebut."
Netizen yang mengulas konten kontroversial ini mengutarakan pandangannya, memberikan berbagai pandangan seperti, "Gadis-gadis inilah yang harus membayar ganti rugi. Apakah mereka waras? Jika pihak ATTRAKT mendengarkan permintaan mereka, para gadis tersebut akan pergi ke meminta segala sesuatu seperti hak cipta, hak nama, dll."
"Publik akan menyambut mereka bahkan setelah mereka bertindak seperti ini?" tanya netizen.