JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin menegaskan tenaga kesehatan Indonesia sebetulnya banyak dibutuhkan oleh negara lain.
"Permintaan perawat dari Jepang, Arab Saudi, dan Jerman cukup tinggi, meski belum sepenuhnya dapat dipenuhi," terang Wapres saat memberikan Pembekalan Wisuda III Kampus C, Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIK NU) Jalan K.H.
Hasyim Asyhari Nomor 26, Tuban, Jawa Timur (Jatim), Kamis (10/08/2023).
Menurut Wapres, permintaan tenaga kesehatan dari sejumlah negara tapi belum terpenuhi, salah satunya karena standar kompetensi dan kualifikasi perawat kita belum memenuhi standar kompetensi negara tujuan.
Menurut Wapres, data Kementerian Kesehatan, per Agustus 2023 terdapat sekitar 1,6 juta tenaga kesehatan, yang mencakup 9 jenis tenaga kesehatan prioritas di Indonesia.
"Perawat dan bidan merupakan 2 tenaga kesehatan dengan jumlah terbanyak, yaitu mencapai 66%. Kurang lebih terdapat 657 ribu perawat dan 392 ribu bidan tersebar di Indonesia. Sementara rasio perawat Indonesia saat ini masih sekitar 2,39 per 1.000 penduduk, sedangkan rasio bidan 1,43 per 1.000 penduduk," kata Wapres.
Wapres menilai angka ini cukup baik, jika disandingkan dengan target rasio perawat 2 per 1.000 penduduk hingga 2025, sesuai yang ditetapkan dalam Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan.
Oleh karena itu, Wapres berharap segenap potensi dan peluang di bidang pelayanan kesehatan masyarakat ini harus terus digarap dengan optimal.
Wapres mengharapkan perguruan tinggi pencetak tenaga kesehatan di Indonesia, terkhusus IIK-NU Tuban agar terus meningkatkan kontribusi nyatanya.
Pastikan mutu lulusan tenaga kesehatan terus ditingkatkan agar memenuhi standar mutu kerja di dalam maupun luar negeri.
"Perkuat jejaring alumni agar mereka menjadi jembatan penghubung yang efektif antara kampus dengan berbagai sektor kesehatan. Perluas kerja sama dan kolaborasi riset dan pengembangan bidang kesehatan, khususnya dengan perguruan tinggi dan rumah sakit, baik dalam maupun luar negeri," pintanya.