"Hasil tes DNA betul, memang bukan bayinya (Siti). Kita itu kemudian menduga bayi itu ada di B. Makanya rumah sakit memfasilitasi ibu B tapi kan menjadi kendala ibu B tidak bersedia untuk tes DNA. Kendala di situ," terangnya.
Jadi problemnya, sambung Gregg, bukan pada rumah sakit, RS telah memasilitasi dan sampai hari ini sudah dua kali mengirimkan permintaan tes DNA pada ibu B.
"Hari ini pun kami masih berkirim surat dengan menawarkan supaya keluarga ibu B silahkan menunjuk lab untuk tes DNA pihak rumah sakit memfasilitasi, sampai sejauh itu," bebernya.
Di sisi lain, pihak rumah sakit juga masih mendalami penyebab diduganya bayi bisa tertukar. Yang pasti, RS Sentosa Bogor tidak tinggal diam dalam kasus ini.
"Nah terkait miss ini sedang kami dalami, kami harus dalami kepada para bidan dan perawat yang langsung berurusan dengan hal ini, dan memang itu yang memang kami lakukan sampai hari ini untuk supaya kami menemukan missnya. Tapi rumah sakit dalam konteks ini tidak dian saja, karena juga kita tidak menghendaki kejadian ini," pungkasnya. (Panca Aji)