BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Antisipasi dampak El Nino, Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi melakukan langkah mitigasi yang diperkirakan akan terjadi pada medio Agustus hingga September tahun 2023.
Subkoordinator Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dodo Hadi Triwardoyo mengungkapkan, langkah koordinasi antar instansi terkait telah dilakukan.
Diantaranya dengan BMKG, BBWS, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat dan lembaga lainnya.
"Tanggal 25 Juli 2023 lalu kita sudah rakoor dengan instansi terkait seperti BMKG, BBWS, Pemprov Jabar, BBBPOPT Kementan, para penyuluh dan Kasi Ekbang se-Kabupaten Bekasi," ujar Dodo dalam keterangannya, Minggu (6/8/2023).
Berdasarkan laporan yang ia terima oleh tim pengawas lapangan, hingga Jum'at (4/8) lalu, telah terdapat pertanian yang mengalami kekeringan akibat El Nino.
"Di Kecamatan Tambelang, 1 Hektar lahan persemaian, kemudian 17 hektar lahan pertanaman di Desa Sukaraja, penyebabnya turunnya fungsi saluran air Saluran Sekunder Bulakmangga dan Pisang Batu. Aliran air tidak optimal mengalir karena sedimentasi," ungkapnya.
Dengan fenomena kekeringan, pihaknya menyediakan pompanisasi saluran sekunder ke persawahan sebanyak dua unit pompa berdiameter tiga inci.
"Melakukan kerja bakti di saluran tersier sepanjang satu kilometer. Untuk jangka panjang kami lakukan normalisasi pada Saluran Sekunder Bulakmangga dan Pisang batu," sambung Dodo.
Sementara kekeringan lahan pertanian yang terjadi di Tarumajaya terjadi, karena diakibatkan saluran air tidak mengalir.
"Ini karena tersumbat saluran pembuang Kali Bekasi oleh sampah dari Kota Bekasi," imbuhnya.
Pihaknya akan melakukan pembersihan sampah, agar aliran air kali bisa berjalan kembali sebagai penanganan di Tarumajaya. (Ihsan Fahmi).