Sedangkan Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan menambahkan untuk motif akibat pelaku mengalami merugian dalam investasi online krypto sehingga banyak hutang mencari jalan dengan menghabisi korban yang baru pulang dari kampung sehingga dicurigai memiliki banyak uang.
"Pelaku memiliki kerugian investasi krypto sebesar Rp 80 juta ditambah pinjaman dimana-mana termasuk online. Setelah korban dibunuh pelaku menyiapkan kantong plastik hitam sampah buat membungkus korban dan diikat seperti pocong setelah itu dimasukan ke dalam kolong kasur. Untuk tidak bau pelaku menabur kamper di sekitar kamar. Terungkap berkat ada pihak keluarga mencoba menghubungi tidak ada balasan, sehingga datang ke kostan meminta penjaga kostan membuka pintu baru diketahui ada jasad," tutur AKP Pohan.
Berdasarkan pengakuan pelaku, lanjut AKP Pohan, terlebih dahulu menonton youtube untuk mengetahui cara membunuh orang.
"Pelaku MNZ ini belajar dari youtube cara membunuh korban sampai menyiapkan pisau lipat hingga membungkus menggunakan kantong plastik sampai menebar kamper bagus dan juga sempat membersihkan lantai kamar dari sisa bercak darah untuk tidak meninggalkan jejak amis darah," tuturnya.
Mantan Kanit Reskrim Polsek Cinere ini menyebutkan ada timbul iri dari pelakuke korban karena sempat menang dalam bermain investasi krypto.
"Tahun sebelumnya pelaku ini menang banyak, tapi pada awal tahun ini pelaku rugi sampai kerugian mencapai Rp. 80 juta," tambahnya.
Mempertanggung jawabkan perbuatan pelaku, lanjut AKP Pohan pelaku MNZ dijerat pasal 340 KUHP dan atau 338 KUHP dan atau 365 KUHP ayat 3 dengan ancaman hukuman mati atau 20 tahun penjara.
Sementara itu Paman korban, Fais Rafsanjani (36) mengatakan harapan pihak keluarga terhadap pelaku agar dihukum seberat-beratnya.
"Paling tidak dikenakan Pasal 340 KUHP bagi pelaku dengan ancaman pidana hukuman mati sudah sesuai dengan perbuatan kepada korban," ujar Fais kepada Poskota di Mapolres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023).
Cerita Fais terhadap semasa hidup korban MNZ, dikenal sebagai anak baik dan nurut kepada orang tua.
"Sebagai muslim setiap mau berangkat kuliah selalu cium tangan orang tua dan meminta restu bapak ibunya. Dan tetap menjalankan solat lima waktu tidak ditinggalkan," tuturnya.
Korban jauh dari orang tua, lanjut Fais, kampung asal Lumajang tapi orang tua tinggal di daerah Probolinggo Jawa Timur, berharap anaknya kuliah di Jakarta setelah pulang nanti dapat membawa masa depan yang cerah.