Mazda Akan Mencabut Produksi MX-30 EV di AS Pada Akhir Tahun 2023

Rabu 02 Agu 2023, 05:14 WIB
Mazda MX-30 (lst)

Mazda MX-30 (lst)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Produsen otomotif asal Jepang, Mazda, dikabarkan akan berhenti menjual satu-satunya produk kendaraan listriknya di AS setelah 2023 untuk fokus pada powertrain hybrid.

Unit kendaraan roda empat Mazda MX-30, yang mulai dijual di California pada tahun 2021 lalu, diketahui tidak akan secara resmi kembali pada model terbaru tahun 2024.

Mazda MX-30 juga diperkirakan akan membawa powertrain putar kesayangan kembali ke pantai Amerika bersama MX -30 R- EV PHEV, model yang akan mati dengan kepergian MX-30. Perusahaan beralih dari solusi baterai hanya untuk memfokuskan upaya elektrifikasi mereka di tempat lain.

Mengingat penjualan yang lambat, jangkauan terbatas, serta ketersediaan MX-30 yang terbatas, yang hanya dijual di California, penghapusan Mazda dapat dimengerti.

Alih-alih meluncurkan BEV jarak jauh untuk mengisi ruangnya, dalam kesempatan kali ini, Mazda justru mengandalkan powertrain hybrid untuk penawaran terbesarnya. 

Hal tersebut nampaknya membuat kita dapat mengharapkan lebih banyak hybrid dan plug-in hybrid dari produk Mazda di sepanjang jajaran hybrid CX-90 PHEV dan CX-70 PHEV atau CX-50.

Mazda MX-30 sendiri merupakan kendaraan pengantar Mazda untuk platform baterai-listrik modern. Crossover kecil ini diketahui menggunakan mesin tunggal yang menggerakkan roda depan dan menghasilkan tenaga 143 hp dan torsi 200 lb-ft.

Penggerak motor listrik tunggal untuk seri Mazda MX-30 sendiri dibekali dengan paket baterai 35,5 kWh, yang memberikan jarak tempuh Mazda MX-30 sekitar 160 kilometer.

Baterai kecil dan jangkauan terbatas tercermin dalam harga awal yang relatif terjangkau yakni sekitar $34.645 atau jika dirupiahkan harganya menjadi Rp 521.129.755,75 saat peluncuran. Untuk model tahun ke-23, harga itu naik menjadi $35.485 atau Rp 536.552.716,75.

Untuk saat ini, sulit mengatakan kapan Mazda akan memasuki kompetisi baterai-listrik. Tetapi prediksi mengatakan, mungkin rencana tersebut tidak akan terjadi dalam beberapa tahun mendatang.

Mengingat bahwa perusahaan banyak berinvestasi dan kemudian kehilangan banyak produk bertenaga baterai, Mazda mungkin harus menunggu sebelum membawa mesin BEV kembali ke Amerika Serikat.  

Berita Terkait

News Update