MENJADI pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan idaman banyak orang. Pasalnya, dengan menjadi ASN kehidupan masa depan dijamin negara, termasuk jika masuk masa pensiun.
Tidak mengherankan jika setiap penerimaan ASN selalu banjir peminat dari seluruh wilayah di Indonesia. Mulai dari tingkatan SLTA, sarjana S1, sarjana S2 maupun sarjana S3.
Karena itu, Ketika Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Annas menyebut aka ada penerimaan CPSN atau ASN, masyarakat pun menyambutnya gembira meski memasuki tahun politik.
Ini beralasan, menjadi ASN dianggap salah satu yang paling aman bagi kalangan kaum milenial di Indonesia. Apalagi, di tengah keadaan perekonomian yang belum stabil seperti sekarang ini.
Sang menteri menyebut pemerintah akan merekrut sebanyak 1.030.751 orang ASN. Dari jumlah tersebut 80 persen di antaranya diperuntukkkan bagi non ASN dan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Dari jumlah tersebut, dibuka khusus untuk untuk fresh graduated atau lulusan baru akan disediakan sekitar 20 persen dari formasi keseluruhan. Ini jelas sangat membantu para mahasiswa atau pelajar yang baru lulus kuliah atau sekolah.
Menariknya, rekrutmen ASN ini di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo benar-benar dilakukan secara professional, bersih dan jujur. Tidak ada lagi ASN calon titipan dari pejabat baik itu eselon 1,2, 3, 4 maupun kalangan pejabat negara.
Bahkan, di awal pemerintahan mantan Gubernur DKI Jakarta itu anak kandung pria yang akrab dipanggil Jokowi ini juga ikut tes saat mengikuti penerimaan CPNS saat itu. Ternyata, hasilnya dia tidak lulus.
Menpan saat itu mengungkapkan, bisa saja yang bersangkutan lulus. Namun, Jokowi tidak mau anaknya masuk sebagai PNS dengan cara yang tidak sesuai dengan peraturan. Akhirnya, benar-benar tidak lulus alias murni hasilnya dari tes yang dilakukan oleh Badan Kepegewaian Negara (BKN).
Begitu juga dengan rekrutmen PNS atau ASN selanjutnya. Masyarakat pun sudah mempercayai bahwa penerimaan ini benar-benar murni sesuai dengan nilai tes calon yang bersangkutan.
Untuk itu, rencama pemerintah yang akan merekrut ASN patut diapresiasi. Apalagi mereka yang diterima nantinya akan menggantikan ASN atau PNS terdahulu yang pensiun.