7 Kesalahan yang Bikin Gaji Fresh Graduate Cepat Ludes dan Sulit Bertambah

Senin 31 Jul 2023, 17:13 WIB
Beberapa kesalahan yang kerap jadi penyebab gaji fresh graduate gampang habis. (Pexels)

Beberapa kesalahan yang kerap jadi penyebab gaji fresh graduate gampang habis. (Pexels)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebagai seorang fresh graduate, saat menerima gaji pertama akan ada rasa senang yang menggebu-gebu. Saat itu pula, biasanya kita tanpa segan mengeluarkan banyak uang untuk membeli segala keinginan kita. 

Sebenarnya, menggunakan gaji yang didapat untuk berbelanja atau melakukan kesenangan lain, seperti nongkrong di kafe maupun liburan tidak lah salah. 

Namun, jika dilakukan terus menerus dan tanpa pertimbangan maka akan berakibat buruk pada kondisi keuangan mu selanjutnya dan di masa mendatang.

Dikutip dari YouTube Chanel Rencanamu, berikut beberapa kesalahan keuangan yang membuat gaji fresh graduate sulit bertambah. 

1. Merasa Kaya Tiap Habis Gajian

Sebagian besar pekerja, terutama yang baru pertama kali bekerja termasuk fresh graduate, kebanyakan merasa menjadi 'sultan' ketika baru menerima gaji, terlebih gaji pertama. 

Gaji yang baru didapat tersebut biasanya akan langsung dibelanjakan berbagai macam barang tanpa berpikir panjang lebih dahulu. Mulai dari belanja di mal sampai belanja di berbagai platform online shop

Membelanjakan gaji memang bukanlah sebuah kesalahan, namun yang perlu diingat bahwa setiap orang memiliki banyak kebutuhan lain di luar berbelanja yang hanya merupakan sebuah keinginan saja. 

Itu lah mengapa, setiap orang sangat wajib untuk membedakan mana yang merupakan kebutuhan mana yang hanya keinginan belaka.

2. Mengutamakan Belanja daripada Nabung 

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kebanyakan lebih mengutamakan menggunakan gaji yang baru didapat untuk berbelanja daripada menabung. Biasanya, jika ada sisa dari uang tersebut baru ditabung. 

Namun sebenarnya, ketika menerima gaji kamu harus menyisihkan lebih dulu sebagian uang yang didapat untuk ditabung. Dengan begitu, kamu bisa mengumpulkan lebih banyak uang. 

Untuk memudahkan mu dalam menabung, kamu bisa membuat dua rekening bank di mana rekening pertama digunakan khusus untuk tabungan dan rekening kedua digunakan untuk belanja kebutuhan sehari-hari.

3. Tidak Mencatat Pemasukan dan Pengeluaran 

Masih banyak dari kita yang mungkin malas mencatat pemasukan dan pengeluaran bulanan. Padahal, membuat catatan keuangan menjadi salah satu langkah penting untuk memantau kondisi keuangan mu. 

Selain itu, dengan membuat catatan keuangan, kamu juga lebih bisa mengatur jumlah uang yang keluar. Jika dirasa terlalu boros, maka kamu bisa mengurangi beberapa hal yang sekiranya tidak diperlukan atau dapat ditunda pengeluarannya. 

Untuk lebih mudah mengatur keuangan, kamu bisa menggunakan metode 50:30:20, yaitu 50 persen digunakan untuk kebutuhan pokok, 30 persen untuk tabungan, dan 20 persen untuk belanja keinginan.

4. Tidak Memiliki Rencana Keuangan

Rencana keuangan sepertinya masih banyak dianggap sebagai suatu hal yang tidak begitu penting. Padahal, sama seperti catatan keuangan, rencana keuangan juga sebaiknya dimiliki oleh setiap orang. 

Dengan adanya rencana keuangan, tujuan finansial mu akan lebih mudah tercapai. Misal, kamu memiliki tujuan finansial untuk membeli rumah, membeli mobil, modal nikah, atau pergi umroh.

Untuk mencapai tujuan finansial itu, kamu harus lebih dulu membuat rencana keuangan, seperti jumlah yang dibutuhkan untuk membeli rumah dan juga jangaka waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

5. Tidak Paham Investasi

Investasi merupakan salah satu cara untuk menambah lebih banyak pemasukan dari uang yang diinvestasikan. Kamu bisa mendapat sejumlah keuntungan dari investasi bila cara berinvestasi mu benar. 

Akan tetapi, jika kamu tidak paham dan tidak benar-benar belajar mengenai segala hal terkait investasi, mulai dari produk investasinya, profil risiko mu, hingga tempat mu berinvestasi, maka risiko kamu mengalami kerugian justru lebih besar.

6. Tidak Punya Tabungan dan Dana Darurat

Tak jarang dari kita lebih memilih berinvestasi dengan nominal besar dan dalam jangka waktu panjang daripada menyimpan sebagian uang untuk tabungan dan dana darurat. 

Padahal, bukan tidak mungkin kamu bakal menghadapi suatu kondisi darurat yang memerlukan dana besar, seperti sakit parah yang mengharuskan opname di rumah sakit. 

Maka dari itu, sebaiknya kamu memiliki tabungan dan juga dana darurat yang bisa dengan mudah digunakan sewaktu-waktu bila ada keadaan tak terduga. 

7. Mengejar Gaya Hidup

Di zaman yang serba modern ini, banyak orang yang ingin mengejar dan memiliki gaya hidup yang mewah, terutama bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. 

Terlebih, banyak juga yang hanya sekedar ikut-ikutan atau Fear of Missing Out (FOMO) agar tidak dibilang ketinggalan zaman. Orang yang sekadar FOMO biasanya akan langsung membeli atau mengikuti setiap hal baru tanpa tau manfaat atau tujuan melakukan hal itu.

Berita Terkait
News Update