Luna juga banyak menonton film-film yang diperankan Suzanna, untuk melihat bagaimana akting marah, sedih, kesal, dan jahil.
"Jadi kami mencoba mencari potongan demi potongan, kira-kira emoisnya dia, dialognya seperti ini. Karena yang ingin dikejar itu cara dia berdialog seperti yang ada di film-filmnya," tambahnya.
Luna tak menampik dirinya kesulitan menghadirkan cara Suzanna berdialog saat akting, karena warna suaranya yang berbeda.
"Tapi mungkin yang dikejar disetiap film Suzanna itu desahannya sama pelafalan bunda itu identik pada saat pengucapan L. L-nya itu yang selalu dikejar, yang selalu diingetin sama semua," ungkapnya.
Namun, Luna mengatakan harus ada penyesuaian juga dengan skrip film Suzanna: Malam Jumat Kliwon.
"Jadi nggak bisa semua diaplikasiin seperti film-film yang dulu," ujar dia.
Luna berharap film ini mampu menghibur dan menghadirkan momen nostalgia terhadap karya Suzanna.
"Kami bukan mau adu-aduan siapa yang lebih mirip, siapa yang lebih keren. Kami ingin membuat satu film yang mengobati kerinduan dengan film-film Suzanna," ungkapnya.
Film tersebut bercerita tentang Suzzanna (Luna Maya) dan tunangannya Surya (Achmad Megantara) yang hendak menikah namun rencana itu harus dibatalkan.
Lantaran Suzzanna harus membayar hutang ayahnya dengan cara menikahi Raden Aryo (Tyo Pakusadewo) sang penguasa desa.
Film yang dibintangi oleh Luna Maya, sebagai Suzzanna, Achmad Megantara sebagai Surya, Tyo Pakusadewo sebagai Raden Aryo, Sally Marcelina sebagai Minati, Taskya Namya sebagai Ratih, Opie Kumis sebagai Rojali, Adi Bing Selamet sebagai Japra, Clift Sangra sebagai Petarung dan lainnya tersebut akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 3 Agustus 2023. (mia)