Terseret Kasus CPO, GMPG Ingatkan Airlangga Mundur Demi Selamatkan Partai di Pemilu 2024

Sabtu 29 Jul 2023, 12:01 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Koordinator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Almanzo Bonara mengatakan, pemeriksaan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dalam pengembangan kasus korupsi minyak goreng, yakni pemberian izin ekspor CPO dapat berpengaruh negatif terhadap partai. 

Apalagi, kata Almanzo Bonara, pemeriksaan Airlangga ini terjadi di tahun politik yang lebih besar eksposur pembicaraan di ruang-ruang publik sehingga sangat berpengaruh besar terhadap elektabilitas partai di Pemilu 2024.

“Kasus yang di hadapi Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto memang menimbulkan trubelensi di internal Golkar,” kata Almanzo kepada wartawan, Sabtu (29/7/2023).

Menurut Almanzo, GMPG sejak awal sudah mengingatkan Airlangga saat pertama kali terpilih sebagai ketua umum Golkar untuk komitmen terhadap slogan Golkar Bersih. Penegasan GMPG atas slogan ini setelah berkaca dari kasus ketua umum sebelumnya Setya Novanto yang terlibat dalam kasus korupsi e-KTP.

“Dan kondisi saat ini menunjukan adanya perulangaan sejarah dimana ketua umum partai Golkar terseret dalam skandal korupsi. Jika memang proses hukum menunjukan adanya keterlibatan ketua umum Partai Golkar dalam korupsi CPO, maka perlu adanya langkah-langkah penyelamatan partai,” ucapnya.

Bahkan, dalam pemeriksaan selanjutnya dan Airlangga ditetapkan sebagai tersangka korupsi CPO, maka Airlangga harusnya mundur dari sekarang sebelum partai semakin terpuruk. Apalagi, saat ini Partai Golkar hanya meraih 6 persen suara di Pemilu 2024 berdasarkan hasil survei beberapa lembaga. 

Lanjut Almanzo, langkah tepat yang harus dilakukan oleh seluruh kader Partai Golkar saat ini adalah Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum. 

“Jika memang proses hukum membuktikan keterlibata pak Airlangga dalam kasus CPO (menjadi tersangka), maka secara otomatis Pak Airlmgga harus menyatakan mundur dari jabatannya selaku Ketua Umum Partai Golkar. Oleh karena itu tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan partai selain Munaslub, dan itu harus terselenggarakan, sebagai jawaban atas kebuntuan yang dihadapi oleh partai Golkar selama ini,” ujarnya.

Apalagi, jelas Almanzo, keterlibatan Airlangga dalam kasus korupsi CPO ini sudah menjadi rahasia umum, baik dalam Partai Golkar sendiri atau di masyarakat umum. Untuk itu, para kader bawah dan elit partai harus cepat mengambil langkah sebelum suara partai makin terpuruk ke depan. 

“Artinya bisa di lihat 12 jam proses pemerikasaan Airlangga di Kejaksaan Agung telah menarik prespektif negatif publik. Persoalan menjadi tersangka atau tidak itu merupakan ranah kejaksaan, tetapi kelembagaan Partai Golkar yang mendapat efek negatif akibat proses hukum ketua umum,” jelasnya.

Kemerosotan suara Golkar saat ini menjadi perhatian serius elit partai, baik para pengurus pusat hingga para dewan pakar, dimana suara Partai Golkar hanya berada di 6 persen, dan Airlangga sendiri tidak mampu meningkatkan elektabilitasnya serta arah koalisi semakin tak jelas. 

Berita Terkait

News Update