PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Proyek pembangunan Bendungan DI Cimoyan di Desa Ciherang, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang menelan anggaran sebesar Rp 15 miliar lebih.
Proyek yang berasal dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jendral Sumber Daya Air pada Balai Besar wilayah sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian tersebut saat ini sudah mulai proses pengerjaan dan proses pembebasan lahan.
Proyek bendungan yang memanfaatkan lahan seluas 3 hektar lebih itu dikerjakan oleh pihak kontraktor dari PT Legend Bukit Kontruksi, pengawas PT Sigma Karya Desain dan PT Guna Panca Data.
Kepala Desa Ciherang, Kecamatan Picung, Ardi mengungkapkan, bahwa pembangunan bendungan DI Cimoyan di desanya saat ini sudah mulai berjalan. Dan sekarang kata Kades, sedang proses untuk pembebasan lahannya.
"Tadi kami bersama warga dan pihak dinas serta kontraktornya telah melaksanakan musyawarah untuk pembebasan lahan. Tadi warga pemilik lahan dikumpulkan untuk inventarisasi dokumen kepemilikan lahan," ungkap Kades usai melaksanakan musyawarah di Kantor Desa Ciherang, Jum'at (28/7/2023).
Dikatakannya, warga pemilik lahan ini memang berharap agar secepatnya proses pembebasan laham dilakukan. Adapun pemilik lahan yang terdampak oleh proyek bendungan tersebut sebanyak 23 orang.
"Secara keseluruhan pemilik lahan yang terdampak proyek itu sebanyak 23 orang, mulai dari akses jalan hingga lokasi pembangunan bendungan," katanya.
Memang lanjut Kades sejauh ini warga pemilik lahan banyak yang nanya kepada dirinya kapan pembebasan lahan dilakukan. Namun dirinya pun awalnya belum tahu. Nah sekarang, mulai pengumpulan data kepemilikan lahan.
"Adapun kepastiannya kapan pembebasan lahan itu dilakukan, memang saya juga belum tahun. Tapi tadi warga baru sebatas ingin tahu harganya, tapi untuk harga pembebasan itu belum muncul," ujarnya.
Sementara, Manajer Tehnik dari PT Legend Bukit Konstruksi, Tedi Heryadi menjelaskan, memang proses pembebasan lahan ini sejalan dengan proses pelaksanaan pengerjaan proyek.
Untuk tahapan pembangunannya masih pada proses persiapan, yaitu membuat sodetan. Setelah itu membuat jembatan sementara dan akses jalan menuju pembangunan bendungannya.
"Adapun lahan yang digunakan yaitu seluar 3 hektar lebih, dan sekarang menuju pada proses pembebasan lahan," ujarnya.
Namun lanjut Tedi, selain pembebasan lahan oleh pihak pemerintah, pemilik lahan yang terdampak proyek itu juga diberikan uang kerohiman oleh kontraktor.
"Iya ada uang kerohiman juga dari kami, soalnya kami tidak ingin ada warga yang dirugikan," tuturnya.
Pihaknya pun sebetulnya mengharapkan proses pembebasan lahan bisa dilakukan secepatnya. Karena demi kelancaran proses pelaksanaan pembangunan yang dilakukannya tersebut.
"Namun itu tergantung dari tim yang dibentuk oleh Pemprov Banten dan Pemkab Pandeglang," harapnya.
Adapun untuk target pembangunan sendiri tambah Tedi, yaitu sampai bulan Desember 2023 ini. Dengan harapan proses pembangunan berjalan, tidak ada kendala suatu apapun.
"Memang mulainya dari Bulan April. Namun kami tidak ada kegiatan sampai bulan Mei 2023, karena kami proses meminta izin kepada warga, hampir dua bulan lebih kami bernegosiasi dengan warga, hingga akhirnya saat ini baru proses pengerjaan sodetan dan akses jalan," bebernya.
Di tempat yang sama, Camat Picung, Arif mengaku, sangat mendukung terhadap pembangunan bendungan DI Cimoyan di wilayahnya tersebut.
"Karena pembangunan itu untuk kepentingan masyarakat di wilayahnya. Dan kami harap semua warga juga mendukung terhadap program pemerintah ini," tambahnya. (Samsul Fatoni).