JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik Hendri Satrio menyebut nasib pencapresan Prabowo Subianto sepenuhnya ada di tangan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.
Pernyataan ini dinilai sangat beralasan. Sebab gerak-gerik Prabowo belakangan selalu diasosiasikan selaras dengan apa yang diarahkan Presiden Jokowi.
Akan tetapi, pria yang karib disapa Hensat ini menyebut, pencapresan Prabowo juga terbilang belum aman. Lantaran belum ada garansi bahwa Jokowi benar-benar akan mengarahkan dukungannya ke Prabowo.
Sementara di satu sisi, ada salah satu rekan partner Gerindra, yakni PKB, yang mulai gelisah dan siap meninggalkan koalisi jika nama ketua umumnya Muhaimin Iskandar alias Gus Imin, tak diumumkan sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
"Kalau pencapresan Ganjar Pranowo tentu sudah selesai, karena PDIP memang mengantongi golden tiket untuk mengusung capres tanpa perlu melakukan koalisi. Pencapresan Anies juga sudah selesai, karena para partai pendukungnya sudah menandatangani piagam kerja sama."
"Justru sekarang itu capres yang seharusnya deg-degan itu mestinya Prabowo. Sebab Prabowo nasibnya tergantung Jokowi. Dia ini kan KIJ atau Koalisi Instruksi Jokowi. Jadi dia ini calon presiden yang benar-benar tergantung Jokowi banget," kata Hensat dalam podcast Ngompol Yuk, yang tayang di saluran Youtube Poskota, Kamis 27 Juli 2023.
Kekhawatiran Prabowo dan Gerindra hanya seorang diri, andai suatu saat di detik-detik terakhir Jokowi justru tegak lurus pada Megawati Soekarnoputri dan PDIP, yakni mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
Tak terbayang akan ada banyak partai yang juga akan mengikuti arahan Jokowi.
"Nah kalau sudah begitu, kalau Gerindra sendirian, lalu dia (Prabowo) gimana. Waduh partai-partai lain akhirnya semua ke PDIP, jadi komposisinya nanti 1 (Prabowo), 3 (Anies), 5 (Ganjar). Kalau sendiri enggak bisa nyalon tuh. Kalau begini urusannya bisa panjang."
"Makanya kalau saya berpendapat, langsung saja Prabowo ijab kalbul dengan Cak Imin tuh," katanya seraya untuk mengunci PKB tak pindah ke lain hati.
Sementara itu, Hensat juga menyinggung sejumlah gosip politik yang terjadi. Salah satunya soal mengapa Jokowi seakan lebih nyaman ke Gerindra ketimbang PDIP. Hensat juga menyinggung bagaimana isu Jokowi yang bakal ditawari sebagai Ketua Umum Gerindra andai Prabowo terpilih menjadi Presiden RI.