Untuk menentukan jenis profil risiko mu, ada empat hal yang harus diperhatikan, mulai dari usia, kondisi keuangan, tanggungan, dan pengetahuan dalam investasi.
2. Buat Tujuan Investasi dan Jangka Waktu
Setelah memahami tentang profil risiko, kamu juga wajib menentukan tujuan mu dalam berinvestasi dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Setelah menentukan tujuan investasi mu dan jangka waktu yang dibutuhkan, baru lah kamu bisa menentukan profil risiko yang sesuai dengan tujuan dan jangka waktu yang telah kamu tentukan.
Selain itu, kamu juga bisa memulai untuk memikirkan produk investasi yang cocok dengan jangka waktu dan profil risiko mu.
3. Tambah Pemasukan
Tips selanjutnya, yaitu menambah pemasukan. Sebelum benar-benar memulai investasi, ada baiknya jika kamu bisa menambah pemasukan mu di luar dari gaji yang kamu miliki.
Ada dua cara yang bisa kamu lakukan untuk menambah pemasukan mu, yakni dengan menambah skill atau bekerja sampingan.
Jika kamu menambah dan mengembangkan lebih banyak skill, kemungkinan kamu mendapat gaji yang lebih tinggi dari perusahaan juga sangat besar.
Hal itu karena semakin kompeten kamu dalam suatu skill maka kemampuan yang bisa kamu jual kepada perusahaan pasti akan dihargai semakin tinggi meski status mu sebagai fresh graduate.
Namun, kamu juga bisa menambah pemasukan dengan bekerja sampingan, misalnya sebagai freelancer karena tak memerlukan modal dan waktu kerjanya pun lebih fleksibel.
4. Mulai Investasi
Setelah melakukan beberapa langkah di atas, kamu bisa memulai berinvestasi dengan memilih produk investasi yang sesuai profil risiko mu.