TANGERANG, POSKOTA.CO.ID – Imbas dari rusaknya pintu air 10, Kota Tangerang ternyata berdampak pada sektor pertanian. Pasalnya volume air Sungai Cisadane, Kota Tangerang, menyusul drastis.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang mencatat, 4.666 hektare sawah yang ada di sejumlah kecamatan wilayah setempat terancam kekeringan.
Kepala Dinas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika mengatakan, sebanyak empat kecamatan yang lahan sawahnya terancam kekeringan, karena tidak teraliri air dari Sungai Cisadane.
"Kami mencatat seluas 4.666 hektare sawah terancam kering di empat Kecamatan, yakni Teluknaga, Kosambi, Sepatan dan Pakuhaji. Yang mana, wilayah pantura Tangerang ini memang mengandalkan Sungai Cisadane untuk pengairan sawah mereka," katanya, Rabu (26/7).
Saat ini, ia pun berharap agar debit air di Sungai Cisadane kembali normal, sehingga ancaman puso yang akan menghantui para petani tidak terjadi.
"Kalau berlarut tentunya, akan kekeringan dan puso ini terjadi. Makanya, selain perbaikan, kami harap ada langkah dari Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane-Ciliwung (BBWSCC), dan Dinas PUPR Provinsi Banten dapat segera mengatasi permasalahan tersebut," ujarnya.
Diketahui, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), melakukan stockblock pada Pintu Air 10 Sungai Cisadane. Dimana, adanya penutupan pada 4 pintu yang rusak.
Kemudian, dilakukan juga proses pengerukkan sedimentasi seperti lumpur lalu, penyedotan air dengan mesin untuk menambah produksi air baku.(Veronica Prasetio)