JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik Hendri Satrio menyebut masing-masing capres hingga kini masih terus menahan nama-nama cawapres-nya.
Ini adalah salah satu bagian dari strategi mereka untuk berhitung secara masak-masak, soal kekuatan masing-masing calon.
Akan tetapi, kata dia, andai salah satu capres ada yang berani mengumumkan cawapresnya, akan berdampak besar pada nama-nama yang ada.
"Ini kan mereka memang main simpan-simpanan saja. Ini cuma masalah strategi saja. Tetapi kalau satu saja ada yang ngumumin, pasti efek dominonya besar," kata Hendri Satrio dalam program Ngomong Politik (Ngompol) Yuk Poskota, Senin 25 Juli 2023.
Hensat --sapaan akrabnya-- sendiri yakin para capres sejatinya sudah mengantongi nama-nama cawapresnya. Termasuk Anies Baswedan, yang belakangan riuh soal nama cawapres yang akan mendampinginya.
Soal cawapres Anies Baswedan, Hensat meyakini bahwa sosok yang akan dipilih adalah orang yang pemberani. Hensat juga menduga bahwa sosok cawapres Anies yang dipilih adalah orang yang kerap mendampinginya dalam sejumlah kesempatan.
"Kalau dari sisi pengamat nih ya, cawapres Mas Anies itu adalah orang yang berani. Dia adalah orang yang enggak gampang nginjek rem dan kopling-lah. Sejauh ini saya yakin namanya sudah dipegang olehnya," kata Hensat.
"Namanya kan enggak banyak, coba yang beredar saat ini, apakah ada yang lain. Orangnya itu-itu lagi, coba siapa lagi yang berani yang saya maksud?" katanya.
Sementara perihal cawapres Ganjar, Hensat yakin bahwa cawapres yang akan mendampinginya bukan orang yang berpeluang melawan Gubernur Jateng itu di periode kedua.
Hal itu bisa dilihat dari sepak terjang PDIP selama ini dalam menentukan cawapres. "Mega tuh sejarahnya enggak pernah Cawapres ditunjuk ke petugas partai yang berpeluang melawan dia di periode kedua," katanya.
Bisa jadi, Ganjar juga akan mempertimbangkan nama KH Ma'ruf Amin menjadi pendampingnya di Pilpres 2024. Sebab selama ini PDIP nampak nyaman dengan sosok KH Ma'ruf Amin.