JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kader muda Golkar Syamsul Rizal kembali bersuara soal isu upaya Munas Luar Biasa (Munaslub) di partai berlambang pohon beringin tersebut.
Menurut Syamsul Rizal, rencana Munaslub Golkar yang terus mengemuka belakangan bukanlah sesuatu yang diharamkan atau tidak bisa dilaksanakan.
Akan tetapi, kata Syamsul Rizal, Munaslub Golkar dianggap sebagai bagian mekanisme organisasi dan juga tradisi yang terpelihara dengan baik.
Eks Ketua Harian DPP KNPI itu mengatakan, Munaslub Golkar sebenarnya patut didukung karena membawa semangat positif, termasuk apakah ada keputusan yang bisa dianulir dan sebagainya, serta bisa diselesaikan di agenda tersebut.
Dia kemudian merinci, mengapa latar belakang isu Munaslub lalu berhembus sedemikian kencang. Semua berawal dari rapat dewan pakar DPP Partai Golkar.
"Di dalam rapat dewan pakar Partai Golkar itu memang dibahas antara lain adalah persoalan hasil survei, baik hasil survei calon presiden dari Partai Golkar, maupun hasil survei terhadap Partai Golkar itu sendiri menjelang Pemilu," kata Syamsul, diistat Senin 24 Juli 2023.
Berdasarkan update informasi ketika itu, calon presiden dari Partai Golkar hanya mengantongi 1 koma sekian persen. Sementara hasil survei Partai Golkar menurun, dari yang dahulu 14 persen kemudian rontok menjadi 6 persen.
Atas data-data itulah, terjadi sebuah kegamangan politik di antara para senior-senior yang ada di dalam dewan pakar Golkar.
Dari sana, ada salah seorang anggota dewan pakar bernama Ridwan Hisjam yang kemudian menyuarakan soal Rapimnas atau Munaslub saat memberi pernyataan kepada pers.
Ridwan Hisjam sendiri adalah tokoh senior yang juga mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur. Dia pulalah salah satu sosok yang mampu membalikkan Golkar berada di posisi kedua di Jawa Timur.
"Nah spirit perjuangan inilah kemudian beliau mengeluarkan gagasan bahwa perlu ada pembahasan secara detail. Nah itu bisa dilakukan melalui beberapa mekanisme, baik melalui Rapimnas ataukah Munaslub," katanya.