Kader Muda Golkar Minta Airlangga Gentle Mundur dari Ketum Jika Terbukti Kena Kasus Hukum

Senin 24 Jul 2023, 09:29 WIB
Airlangga Hartarto saat membuka kegiatan Jalan Sehat Bersama Partai Golkar, dalam rangka Ulang Tahun Partai Golkar yang ke-58, di Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno. (ist)

Airlangga Hartarto saat membuka kegiatan Jalan Sehat Bersama Partai Golkar, dalam rangka Ulang Tahun Partai Golkar yang ke-58, di Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno. (ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kader muda Partai Golkar, Syamsul Rizal, membantah bahwa dorongan munculnya isu Munaslub dan dinamika politik Golkar yang terjadi saat ini sebagai buntut kasus hukum Airlangga Hartarto.

Kata Syamsul Rizal, persoalan hukum yang tengah dihadapi Airlangga Hartarto tidak ada urusannya dengan Partai Golkar.

Andaipun Airlangga disebut tersangkut perkara dengan Kejaksaan Agung, dalam kasus CPO, Syamsul menegaskan itu tidak ada sangkutpautnya dengan Partai Golkar. 

Sebab dia menyebut kasus ini sebagai perilaku individu.

"Itu perilaku Airlangga secara individu, kebetulan dia Menko Perekonomian, kebijakan itu dia ambil ya dalam kapasitas dia menteri perekonomian. Bukan dalam kapasitas sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar."

"Jadi kasus yang menimpa Airlangga ini adalah perilaku Airlangga sendiri
sebagai menteri perekonomian dan ini jawabannya hanya ada di presiden," katanya, disitat Senin 24 Juli 2023.

Syamsul bilang, andaipun beberapa hari ke depan kasus ini benar adanya, dan namanya fixed terlibat. Maka bisa jadi Airlangga Hartarto akan dinonaktifkan sebagai menteri oleh Jokowi, karena menyangkut kewibawaan Pemerintahan.

Dia mendorong, agar Mahkamah partai maupun dewan etik Golkar sudah punya perhitungan matang, soal sikap dan strategi apa yang mesti ditempuh ke depan, demi menyelamatkan partai.

"Jadi perilaku hukum yang hari ini menimpa Airlangga itu adalah perilaku dia sendiri sebagai Menteri Perekonomian. Bahwa ada imbas politiknya kepada Partai Golkar, ya," katanya.

Dia juga meminta, andai benar Airlangga terlibat dalam kasus yang membelitnya, minimal dirinya disebut gentle dengan mengumumkan diri mundur sebagai ketua umum.

Sebab jika bertahan, kata dia, maka sama saja Airlangga hanya akan menghancurkan Partai Golkar.

Berita Terkait

News Update