Sementara dia, selalu masuk di rangking terbawah, dan kerap memilih berjualan ketimbang sekolah. Di saat Anthony duduk di bangku SMA, dirinya sudah meminta ingin keluar dari sekolah, dan mau berjualan mi dan warung kopi. Orang tua melarang keras.
Akhirnya dia menyiasati jiwa bisnis dengan berjualan nasi kucing dari satu sekolah ke sekolah lain sebelum jam pelajaran tiba. Hasilnya, dalam sehari dia bisa mengumpulkan uang Rp 40 sampai Rp 50 ribu dari berjualan nasi kucing.
Saat menginjak bangku kuliah, lagi-lagi upaya itu dilakukan. orang tua lagi-lagi melarangnya. Semua hasrat akhirnya terpenuhi ketika di semester 1 dia berhasil membuka Sumo Squid.
Ternak Bisnis Kos-kosan dalam Waktu Singkat
Saat usaha Sumo Squid sudah menghasilkan dan bertemu cash flow yang tepat, Anthony kemudian coba menyalurkan mimpi terpendamnya untuk punya usaha property. Dia lalu mencari rumah tua dengan pembiayaan bank dan direnovasi pakai uang sendiri.
"Saya beli rumah tua harga Rp 850 juta pakai bank. Lalu renovasi habis Rp 500 juta pakai uang sendiri. Setelah selesai dibangun menjadi kos-kosan, jadi cuan," kata dia.
Bagaimana tidak, cicilan di bank sekira Rp 7 jutaan sangat mampu ditutup dari pendapatan kos-kosan tiap bulan mencapai Rp 16 jutaan. Rumah yang dibeli itu bisa dijadikan 9 kamar, dengan harga sewa kos sekira Rp 1,8 juta.
Menurutnya, mengurus ratusan bisnis kos-kosan akan lebih mudah ketimbang memiliki satu outlet makanan yang dinilainya lebih ribet untuk pengelolaan..
"Kalau satu kosan punya 15 kamar, kita cuma kumpulin 15 orang dalam satu bulan. Bulan depan paling keluar 1 sampai 2 orang saja, kita cari lagi yang baru," kata dia.
"Kalau makanan butuh 100-150 orang sehari. Kalau sebulan butuh 3 ribu orang, untuk ngejar itu kita butuh jangkau orang dengan ads, keribetannya lebih tinggi. Kalau kosan, penghuni sudah masuk, sudah aman," kata dia.
Fasilitas Kunci Utama Bisnis Sukses
Bukan cuma bermodalkan hitung-hitungan belaka. Namun ada sejumlah hal yang patut jadi pertimbangan untuk memulai bisnis kos-kosan.
Anthony bilang, selain tempat yang strategis, fasilitas juga perlu dikedepankan. Dari 11 property yang dimiliki, Anthony mengaku menawarkan fasilitas beragam, mulai dari free nasi, laundry, free print, AC TV, lemari, meja, wifi, sendal hotel, handuk, co working space, sampai es teh manis secara gratis.
Es teh manis yang diberikan dalam bentuk boks lemari pendingin, dan mereka bisa mengambilnya.